BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Suasana malam di halaman kampus Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin pada Jumat (19/9/2025) hening.
Puluhan mahasiswa berkostum serba hitam berdiri melingkar di lapangan terbuka yang hanya diterangi cahaya lilin kecil di tangan mereka. Mereka menggelar aksi simbolik bertajuk September Hitam.
Masing-masing mahasiswa menundukkan kepala. Beberapa lainnya menggenggam poster bergambar wajah Munir, Marsinah hingga Widji Tukul, tokoh-tokoh pejuang hak asasi manusia yang hilang atau dibungkam.
Sementara itu, dari tengah lingkaran terdengar suara lirih melantunkan lagu Gugur Bunga.
“Aksi ini adalah pengingat agar kita tidak pernah lupa pada sejarah kelam negeri ini,” ujar Ketua BEM Unism, Khotibul Umam.
Menurutnya, tragedi pelanggaran HAM di Indonesia masih menyisakan luka. Nama-nama yang hilang, mereka yang dibunuh atau dihilangkan, hingga kini tak kunjung menemukan titik terang.
“Kami menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas pelanggaran HAM. Jangan ada lagi korban-korban yang dipinggirkan. Represif aparat masih terjadi hari ini. Bahkan pada gelombang aksi akhir Agustus hingga awal September lalu, banyak korban berjatuhan,” tegasnya.
Umam juga menyinggung kasus kematian Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi unjuk rasa di Jakarta, 28 Agustus lalu.
“Hanya satu orang yang divonis. Di mana keadilan itu? Kami akan terus menagihnya,” tambahnya.
Aksi simbolik itu bukan berdiri sendiri. Sejak sore, mahasiswa sudah menggelar nonton bareng film dokumenter berjudul Jagal (The Act of Killing).
Dokumenter karya Joshua Oppenheimer ini sempat menuai kontroversi di dunia internasional.
Film tersebut menyoroti tragedi pembantaian massal tahun 1965, yang hingga kini masih dianggap sebagai salah satu luka terdalam bangsa Indonesia.
Di layar sederhana yang dipasang di salah satu ruangan kampus, para mahasiswa menyaksikan bagaimana para algojo dari peristiwa itu bercerita dengan bangga, bahkan merekonstruksi kembali adegan-adegan kekerasan.(Banjarmasinpostco.id/Muhammad Syaiful Riki)