TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, membeberkan kunci kemenangan mengandaskan Bali United adalah karena banyak celah di lini belakang.
Meurutnya, Reva Adi dan kawan-kawan mampu menjadi lini pertahanan yang solid, dan mampu transisi counter attack saat garis pertahanan Bali United tinggi.
PSIM Yogyakarta menang dengan hasil yang cukup meyakinkan skor 1-3, atas tim tuan rumah Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, pada Sabtu 20 September 2025 malam.
"Kami bertahan bagus, mengontrol penguasan bola dan bisa berikan counter startegi, pressing tinggi, ketika Bali United menaikkan lini bertahan banyak celah di lini belakang, kami melakukan ekspolitasi dengan baik," ujar Van Gastel.
Bahkan Van Gastel percaya diri bahwa skuad asuhannya seharusnya bisa mengemas lebih banyak gol dari 3 gol yang sudah disarangkan, sedangkan Bali United hanya mencetak 1 gol dari titik putih.
"Saya pikir harusnya bisa mencetak lebih banyak gol," ucap dia. Yang pasti, pelatih asal Belanda ini mengaku benci kekalahan dann ingin terus mempersembahkan kemenangan di setiap pertanidngan PSIM Yogyakarta.
Sebagai tim promosi, PSIM Yogyakarta tampil cukup impresif dengan mengemas 3 kemenangan dari 6 laga.
"Saya benci kekalahan dan mencoba memenangkan setiap pertanidngan, lawan Borneo pun sebenarnya kami kontrol tapi eksekusi pengambilan keputusan kurang bagus, lalu kami buktikan di sini pemain menunjukkan peningkatan tampil bagus memenangkan pertandingan," ungkapnya.
Cahya Supriadi menuturkan, bahwa situasi sempat sulit ketika PSIM Yogyakarta tertinggal 1 gol, namun kerja keras Ze Valete dan kawan-kawan membongkar pertahanan Bali United layak diacungi jempol.
"Pertanidngan ini sulit, babak pertama kami tertinggal 1-0 dan kami mampu mengembalikan keadaan, saya apresiasi teman-teman bekerja keras kedepannya harus terus konsisten," bebernya.
Kemenangan atas Bali United membawa PSIM Yogyakarta menembus 3 besar klasemen sementara dengan mengemas 11 poin hasil dari 3 kemenangan, 2 kali seri dan 1 kali kalah. (*)