BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Banua Mathematics Competition (BMC) 2025 yang diselenggarakan oleh OSIS SMAN Banua Kalsel sukses digelar
Sabtu (20/9/2025), kompetisi yang diikuti siswa-siswi SMP terbaik se-Kalsel tersebut memasuki babak babak semifinal dan grand final. Acaranya berlangsung seru dan meriah.
Menariknya, BMC Tahun 2025 bukan sekadar ajang perlombaan matematika biasa, melainkan juga dikemas dengan konsep interaktif. Sehingga menjadikan kompetisi ini bukan hanya adu ketangkasan tetapi juga kerjasama dari setiap anggota regu dalam memecahkan soal.
Kepala Sekolah SMAN Banua Kalsel, Risa Lisdariani, menjelaskan kegiatan ini merupakan program kerja OSIS sebagai penutup masa tugas mereka.
"BMC ini semacam gong penutup dari masa kerja OSIS selama satu tahun. Dua tahun lalu kegiatan sempat terhenti karena kendala, dan tahun ini bisa kami hadirkan kembali,” ujarnya.
Risa berharap, kembalinya BMC ini diharapkan menjadi awal kebangkitan sekaligus bisa dijadikan agenda tahunan sekolah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ke depan kompetisi ini akan berkembang mencakup lebih banyak bidang.
"Sejauh ini fokus di matematika, tapi karena SMAN Banua adalah sekolah sains, kalau sumber daya OSIS siap, bisa saja ditambah mata pelajaran lain," ucapnya.
Target peserta BMC adalah siswa SMP se-Kalimantan Selatan yang dinilai sebagai bibit unggul dari sekolah masing-masing. Selain ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi sarana promosi SMAN Banua Kalsel.
"Dengan melihat kemampuan mereka menjawab soal, kami optimis jika mereka melanjutkan ke SMA Banua tentu akan sangat bagus bagi sekolah kami," tuturnya.
Ris menyampaikan harapannya agar ke depan BMC bisa berkembang hingga tingkat Kalimantan Selatan dan Tengah.
"Dengan dukungan sponsor dan mitra, kami berharap BMC bisa mencakup Kalsel-Teng, karena di Kalteng juga banyak sekolah yang berminat," harapnya.
Ketua Osis sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Ghajali menjelaskan, sejak tahap seleksi pada pekan lalu, ada 64 tim dari SMP se Kalsel yang mengikuti kompetisi ini hingga akhirnya terpilih 10 tim terbaik untuk masuk ke semifinal secara langsung di SMAN Banua Kalsel.
"Jadi setiap tim terdiri dari 2 orang, jumlah peserta tahun ini sebanyak 128 orang," jelasnya.
Dari 10 tim tersebut, 5 tim terbaik dipilih ke tahap final. Mereka adalah perwakilan dari SMP Kristen Kanaan Banjarmasin, SMP Mitra Kasih, SMPN 1 Banjarbaru, SMP Plus Murung Pudak dan SMP GIBS.
Ghajali berharap kabinet Osis setelahnya bisa terus mempertahankan program khas SMAN Banua Kalsel. Bahkan ia berharap penerus Osis nantinya bisa mengadakan Banua Sains Competition, sesuai dengan brand SMAN Banua Kalsel sebagai sekolah unggulan sains.
"Dengan ditambah sains juga tentu materi soal jadi lebih variatif dan jelas akan berpengaruh terhadap lonjakan jumlah peserta," katanya.
Club Matematika
Tim dari SMP Kanaan Banjarmasin menjadi juara pertama di Banua Mathematics Competition (BMC) 2025 yang diselenggarakan oleh OSIS SMAN Banua Kalsel.
Dua siswanya, Kevin dan Ragnall, berhasil meraih juara pertama pada Lomba Matematika tingkat SMP se-Kalimantan Selatan yang digelar di SMA Banua.
Kevin mengaku bangga atas pencapaian tersebut, baik secara pribadi maupun sebagai tim bersama Ragnall.
Dia menilai lomba kali ini terasa berbeda dibanding tahun sebelumnya. “Kalau dulu lombanya lebih kaku, hanya soal jawab. Tapi sekarang ada babak interaktif di final, seperti motong-motong atau menusuk pohon, jadi suasana lebih cair dan tidak tegang,” ujarnya.
Menurut Kevin, format lomba yang lebih kreatif itu mengingatkannya pada permainan interaktif sehingga menambah keseruan kompetisi. Ragnall pun menyampaikan hal serupa.
“Lomba ini berbeda dari yang lain, apalagi ada babak interaktif nya yang jarang ada di lomba lain,” katanya.
Ragnall yang sudah tertarik pada matematika sejak duduk di bangku kelas 5 SD, mengaku senang bisa menyalurkan minatnya di ajang ini. “Saya suka matematika karena tantangan pemecahan masalahnya. Rasanya sangat puas begitu menemukan jawabannya,” ucapnya.
Sementara Kevin menambahkan, kecintaannya pada matematika sudah muncul sejak kelas 4 SD.
Namun diketahui yang utama adalah keduanya di sekolah mereka juga aktif mengikuti klub matematika yang rutin diadakan seminggu sekali. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)