Renungan Harian Kristen Matius 25:44-45, Bertobat dan Tolonglah yang Lemah
Alpen Martinus September 21, 2025 02:32 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul bertobat dan tolonglah yang lemah.

Tuhan Yesus, sangat mengasihi manusia.

Maka Dia telah merelakan diri-Nya seutuh-Nya dikorbankan demi kita.

Dia tersiksa dan mati tergantung di atas Kayu Salib, demi kita manusia.

Karena itu, sebagaimana Yesus mengasihi kita manusia yang hina dan harusnya dihukum karena dosa, demikian kita juga mengasihi sesama.

Bukan hanya mereka yang mengasihi kita, atau hanya mengasihi orang yang kita kenal, tapi semua orang. Termasuk musuh, juga, terutama mengasihi orang yang lemah, hina, tak berdaya dan termarginalisasi.

Orang yang tidak melakukan itu, pasti ada di kelompok sebelah kiri Yesus, yakni berada dalam kumpulan kambing-kambing.

Mereka akan dienyahkan dan dihukum, karena tidak memperhatikan, mengulurkan tangan kasih menolong mereka.

ntara lain mereka yang dipenjara, sakit entah di rumah atau di rumah sakit, lapar, haus, orang asing atau pendatang, atau yang tidak punya pakaian dan tempat tinggal.

Yesus mengatakan bahwa jika kita melakukan hal itu kepada mereka, sama dengan kita melakukannya untuk Tuhan.

Tetapi banyak orang cenderung mencari untuk bertemu langsung dengan Yesus.

Maka mereka hanya ada di dalam rumah ibadah atau di tempat ibadah atau di tempat tertentu saja.

Tetapi sebenarnya kita bisa bertemu Yesus kapan saja dan di mana saja, ketika kita mengunjungi orang-orang yang hina itu.

Bukan dalam acara formal dengan segala aksesoris dan kemegahannya. Tapi di tempat yang hina, kepada orang lemah tak berdaya di sekitar kita.

Teguran Yesus itu adalah tamparan bagi kita yang suka membuat konsep sendiri dalam hal mencari Dia dalam kekudusan-Nya.

Kita selalu terjebak pada formalitas dan hal-hal lahiriah.

Tetapi yang dikehendaki Yesus adalah, mengunjungi orang miskin, orang tak berdaya, orang miskin, anak yatim, janda-janda dan orang lemah lainnya (band Yakobus 1:27).

Juga dalam Amsal 19:17 disebutkan, "Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu."

Jadi siapa yang tidak peduli dengan orang lemah, mengabaikan Tuhan.

Sebaliknya, siapa yang hidup peduli, dan rela berkorban, mengasihi dengan sungguh dengan hati yang tulus orang-orang demikian, dikasih Tuhan.

Bahkan hidupnya dijamin bukan hanya diberkati di bumi, tapi mewarisi Kerajaan Surga bersama Kristus.

Inilah yang diingatkan oleh Kristus tentang "nasib" setiap orang ketika tiba hari penghakiman itu. Sebab Allah mengadili semua umat manusia tanpa kompromi dengan segala dosa manusia.

Jika kita telah jauh melangkah meninggalkan dan mengabaikan orang-orang lemah itu, yang dengan sendirinya meninggalkan Tuhan, maka kita harus bertobat.

Selanjutnya kita diajarkan untuk mencari mereka yang tak berdaya karena kelemahan, kehinaan, keterbatasan dan berbagai kekurangannya itu.

Pedulilah kepada mereka, jika kita ingin masuk surga. 

Itu dikatakan sendiri oleh Kristus dalam firman-Nya.

Maka segeralah bertindak, ambil langkah carilah di mana mereka.mungkin juga di antara mereka, ada yang merupakan keluarga atau saudara kita.

 Jangan ada pembiaran kepada mereka dan jangan keraskan hati, agar kita tidak menyesal sepanjang masa, oleh kebinasaan kekal.

Demikian firman Tuhan hari ini.

Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." (ay 44-45)

Sahabat Kristus, bagaimana dengan kita?

Sudahkah kita bertemu Yesus seperti yang difirmankan-Nya? Bertobatlah, berilah diri kita diselamatkan dengan mengunjungi dan mengulurkan tangan kasih kepada mereka yang lemah dan membutuhkan.

Biarlah kita tergerak hati mencari Tuhan dengan menemui mereka yang hina dan lemah tak berdaya, entah di jalanan, di rumah kita sendiri

Jangan terlambat dan jangan tunda waktunya. Selagi masih ada waktu, marilah kita mengunjungi dan menolong mereka yang berkekurangan. Nyatakanlah kasih kita kepada mereka. Tuhan memberkati kita. Amin

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.