Buku Menambah Koleksi Kosakata
R Hari Tri Widodo September 21, 2025 02:33 AM

Gemar membaca buku tak hanya karena buku adalah jendela ilmu, tetapi bagi Destiana Andini Putri karena membaca buku adalah cara efektif untuk mengasah kemampuan public speaking. 

"Manfaat yang saya rasakan dari membaca buku tak hanya sekedar menambah wawasan, tetapi juga mengasah public speaking saya," ucap siswi kelas 11 SMAN 1 Alalak, Barito Kuala (Batola) ini.

Semakin banyak membaca, maka akan semakin baik pula skill komunikasinya. Sebab ketika kita sedang membaca, otak kita akan terpapar oleh banyaknya kosakata. 

"Sehingga ketika berkomunikasi kita tidak akan kesulitan lagi ingin mengeluarkan kata-kata," ujar gadis kelahiran Banjarmasin, 10 Desember 2008 ini.

Sejak usia 14 tahun, Destiana mulai produktif membaca buku. Di usia ini, membaca menjadi tonggak awal untuk menyelam dalam imajinasi, mempelajari berbagai hal, memperluas wawasan dan menemukan inspirasi.

"Saya sangat menyukai bahan bacaan yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis," kata mentor public speaking dam pelatih debat ini.

Seperti memahami titik rumit buku filosofi, buku sejarah yang menyimpan kegelapan, atau buku-buku yang menceritakan tentang kebudayaan warisan bangsa. 

Winner of Duta Speak Up Kalimantan Selatan 2024 ini juga menyukai buku-buku self improvement yang dipenuhi motivasi dan tips sederhana yang dapat dilakukan.

"Selain itu saya menyukai buku yang membahas tentang isu sosial. Tak sekadar dibaca, isu tersebut dapat dijadikan topik dalam ruang diskusi bersama teman-teman. Sehingga menciptakan bibit unggul, generasi penerus yang melek isu sosial," seru Destiana.

Penulis puisi genre roman ini biasanya membaca buku saat ada waktu luang, dan biasanya ditemani dengan secangkir kopi. 

"Dalam sehari saya membiasakan membaca buku 10 sampai 15 halaman atau paling tidak satu halaman, yang diprioritaskan adalah konsistensinya," tukasnya.

Urusan beli buku, tidak ada waktu yang ditentukan untuk membeli buku. Ia biasanya hanya akan membeli buku, ketika sudah  menyelesaikan buku-buku yang ada.

"Saya lebih menikmati membaca buku cetak. Selain menghargai karya penulis, dengan mengunjungi toko buku akan melihat banyak karya-karya lainnya yang tersusun rapi dan memberi gairah membaca," katanya. 

Selain itu Destiana juga sering mengunjungi perpustakaan terdekat untuk membaca buku. Membaca buku secara offline juga dapat mengurangi paparan radiasi handphone. 

"Ketika ada kutipan dari buku yang menarik, saya bisa langsung menandai dengan stabilo. Sehingga lebih lama mengingat materinya. Namun tidak menutup kemungkinan, penggunaan buku online masih digunakan jika terdapat beberapa jenis buku yang sudah tidak diterbitkan lagi karena beberapa faktor, atau stok buku yang menipis di daerah sekitar," tukasnya.

Koleksi yang dimiliki Destiana, antara lain The Alpha Girl's Guide (Henry Manampiring), Wanita Berkarier Syurga (Felix Y Siauw), Filsafat Pendidikan (George R Knight), Berjuta Rasa (Tere Liye), Janji (Tere Liye), Aku tak Membenci Hujan (Sri Puja Hartini), Laut Pasang (Lilpudu), dan High Value Woman (Finaang).

“Buku pertama yang membuat saya suka membaca adalah buku berjudul Berjuta Rasa yang ditulis oleh Tere Liye,” ujarnya. 

Membuat buku ini spesial, adalah berhasil membuatnya gemar membaca berjam-jam tanpa rasa bosan. Karena setiap kalimat di bungkus dengan candaan yang berhasil membuat pembaca bahagia, sedih, bahkan tertawa. 

"Buku ini menceritakan tentang kesedihan remaja saat sedang jatuh cinta, dan pengorbanan dalam perjalanan cinta," tandas Destiana.

Destiana Andini Putri yang hobi membaca, menulis dan berolahraga ini punya moto; Pilihan kita hanya dua, stuck karena takut mencoba, atau berjuang untuk berkembang. Jangan takut untuk gagal, karena sejatinya kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan.

Adapun tips agar betah membaca, Destiana menyampaikan, awali dengan buku yang ringan dan menarik. Pastikan bawa buku tersebut sesui dengan bidang yang di minati. Ini bertujuan untuk memancing minat baca saat awal membangun kebiasaan. "Sediakan waktu khusus. Luangkan minimal 10-15 menit setiap hari," terangnya.

Bawa buku ke manapun. Selipkan buku saku, e-book, atau aplikasi baca digital di ponsel. Jadi, waktu tunggu seperti di transportasi umum atau antrean bisa dimanfaatkan untuk membaca.

Buat target membaca yang realistis. Mulai dengan target kecil seperti membaca loma halaman per hari, dari yang awalnya hanya satu halaman perhari.

Ciptakan sudut baca yang nyaman. Tata pojok ruangan khusus untuk membaca dengan pencahayaan yang baik dan suasana tenang.

Hindari distraksi seperti handphone, atau kebisingan yang dapat mengalihkan konsentrasi.

Membaca dengan ditemani cemilan favorit dan kopi, tujuannya adalah untuk mengusir rasa jenuh dan menikmati waktu untuk membaca

Bergabung dengan klub buku. Diskusi bersama orang lain tentang buku yang kita baca agar dapat menambah wawasan dan motivasi untuk terus membaca. (Salmah saurin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.