TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kabupaten Jepara tahun ini menerima alokasi Rp81 miliar untuk menangani 24 daerah irigasi melalui Inpres Irigasi tahap II dan III.
Namun, Bupati Jepara, Witiarso Utomo terus melobi Kementerian PUPR agar ratusan jaringan irigasi lain dan abrasi pantai bisa tertangani pada 2026.
Untuk mewujudkan keinginan itu, Mas Wiwit sapaan akrabnya berupaya terus berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan dalam waktu dekat ini Pemkab Jepara usai melakukan audiensi dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Dwi Purwanto di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Ia menjelaskan pertemuan tersebut menjadi yang ketiga kalinya membahas percepatan penanganan irigasi di Kabupaten Jepara.
“Jepara masih memiliki 834 daerah irigasi yang membutuhkan perhatian.
Karena itu kami berharap bisa masuk dalam penanganan tahap IV pada 2026,” kata Bupati Jepara kepada Tribunjateng, Minggu (21/9/2025).
Di sisi lain, Dirjen SDA Dwi Purwanto menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti usulan tersebut.
Ia meminta Pemkab Jepara segera menyusun usulan teknis agar bisa diproses lebih lanjut dalam program tahun depan.
Selain irigasi, Mas Bupati Wiwit juga mengusulkan penanganan abrasi pantai yang semakin meluas di wilayah pesisir Jepara.
Menurut Dwi Purwanto, program tersebut akan dimasukkan dalam perencanaan melalui Direktorat Sungai dan Pantai Ditjen SDA pada 2026.
Sehari sebelumnya, Kamis (18/9), Bupati Jepara juga melakukan koordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Wida Nurfaida.
Pertemuan itu membahas tindak lanjut sejumlah usulan pembangunan infrastruktur di Kota Ukir, mulai dari jalan, air minum, irigasi, hingga sanitasi.
Koordinasi berlangsung hangat mengingat Wida pernah menjabat Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah—Yogyakarta.
Ia menyatakan akan mengoordinasikan usulan Jepara dengan direktorat terkait di Kementerian PUPR. (Ito)