Poin penting:
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Pemerintah Kabupaten Lumajang menghitung pembangunan kembali jembatan penghubung Senduro–Gucialit di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Lumajang akan menguras banyak dana.
Dana sebesar Rp 3–3,5 miliar, diproyeksikan untuk menghadirkan jembatan permanen yang lebih kokoh dan aman, menggantikan akses vital yang runtuh diterjang hujan deras.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat di lokasi jembatan rusak menegaskan langkah cepat pemerintah tidak hanya sebatas menghadirkan jembatan darurat, tetapi juga mempersiapkan pembangunan permanen dengan perencanaan matang.
“Pembangunan jembatan permanen tengah disiapkan dengan alokasi anggaran melalui mekanisme khusus. Dan untuk saat ini jembatan darurat kita perkuat segera agar kendaraan roda dua bisa melintas dengan aman. Sementara itu,,” Ujar Indah usai meninjau lokasi jembatan ambruk pada Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya, jembatan Kandangan merupakan fasilitas penting untuk menunjang nadi kehidupan empat desa yang setiap hari dilalui ratusan warga.
“Setiap hari, ratusan warga melewati jembatan ini. Tidak ada satu pun warga yang boleh terganggu aktivitasnya karena jembatan putus,” Bebernya.
Pemkab Lumajang juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penyediaan anggaran, sekaligus memastikan standar keamanan jembatan benar-benar maksimal.
“Perihal penanganan jembatan ini bukan hanya soal konstruksi. Namun juga keamanan, kelancaran ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” Ungkap Indah.
Sementara itu, warga sekitar diketahui tak tinggal diam. Mereka bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu agar akses tetap terbuka.
Supriadi, salah satu warga Desa Kandang Tepus, menuturkan bahwa jembatan Kali Tutur terletak tepat di perbatasan antara Desa Kandangan dan Desa Kandang Tepus.
Kata dia, jembatan darurat yang kini dibangun dari batang bambu itu hanya akan difungsikan sebagai jalur sementara untuk warga yang berjalan kaki maupun pengguna sepeda motor.
Sementara bagi kendaraan roda empat, pengemudi harus menempuh jalur alternatif yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari jalan utama.
"Untuk sementara ke depan jembatan ini nantinya dipasangi agar di malam hari aman. Sebagaimana disampaikan dari ibu bupati, nanti dari pihak PU juga akan menindaklanjuti untuk memperkuat jembatan," Tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Kandang Tepus, Suryadi, menilai semangat warga begitu tinggi dalam melakukan gotong royong bangun jembatan darurat.
“Ratusan warga bekerja sama, bahkan malam hari kami menyalakan penerangan agar warga bisa melintas dengan aman,” Tandasnya.