Bantu UMKM Terus Berproduksi Saat Krisis Global, Legislator Jatim Tawarkan Prokesra di Tulungagung
Deddy Humana September 21, 2025 10:32 PM

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - UMKM masih menjadi sektor paling potensial dikembangkan untuk menopang ekonomi makro. Tawaran kredit terus mengalir, di antaranya Program Kredit Sejahtera (Prokesra) sebagai akses permodalan. 

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Erma Susanti, menggandeng pelaku UMKM untuk memanfaatkan Prokesra itu di Barn Meeting and Convention, Minggu (21/9/2025). Kegiatan ini menggandeng Bank UMKM Jawa Timur.

Erma yang juga Plt Kedua DPC PDI Perjuangan Tulungagung mengatakan, penguatan UMKM lewat akses permodalan ini penting untuk mengejar target pertumbuhan 6 persen.

“Jawa Timur menargetkan pertumbuhan ekonomi 6 persen pada 2026. Presiden Prabowo, melalui Menteri Keuangan mengatakan sekarang pertumbuhan ekonomi masih 5 koma, menuju ke 6,” ungkap Erma. 

Untuk mengejar target itu, maka harus ada gerakan untuk meningkatkan geliat ekonomi di masyarakat bawah, utamanya adalah UMKM. 

UMKM juga selalu menjadi pilar dalam situasi susah, untuk keluar dari krisis. Selain itu UMKM juga menyerap tenaga kerja paling banyak. 

“Kalau misalnya PHK di mana-mana, seperti kemarin PT Gudang Garam, kita justru penguatannya di UMKM ini karena yang akan menyerap tenaga kerja itu,” sambung Erma. 

Lanjutnya, berdasar survey terjadi penurunan kelompok menengah di sekitar 10 juta. UMKM ini yang menjadi penyangga utama kelompok menengah agar tidak turun.

Provinsi Jawa Timur mengeluarkan Prokesra di tahun 20222 untuk mendukung perkembangan UMKM. “Memang kita memberikan subsidi bunga 9,5 persen kepada pelaku UMKM yang menyerap Prokesra ini sehingga ketemunya 3 persen per tahun,” ungkap Erma.

Lewat akses permodalan Prokesra ini diharapkan UMKM bisa bertahan, bahkan berkembang di tengah tantangan krisis global. 

Erma menilai situasi saat ini belum baik untuk dunia usaha di tengah isu perang dagang yang dilakukan Amerika Serikat. 

Salah satu kuncinya UMKM harus terus berproduksi untuk memenuhi pasar lokal yang besar, jangan sampai direbut negara lain. 

“Sehingga memang sekarang yang harus kita lakukan untuk meningkatkan produksi terutama di sektor UMKM,” tegasnya. 

Lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), disetujui alokasi Prokesra ini sebesar Rp 300 miliar untuk disalurkan ke UMKM. Dengan bunga 3 persen per tahun flat, bahkan lebih rendah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) di angka 6 persen. 

Masih menurut Erma, Prokesra ini sangat dibutuhkan masyarakat Tulungagung karena Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah pengolahan. 

“Kalau pengolahan itu pasti sektor riilnya adalah UMKM. Jadi dibanding daerah-daerah lain di sekitarnya, UMKM Tulungagung lebih tinggi,” jelas Erma. 

Erma berharap Tulungagung sebagai basis UMKM bisa menyerap Pokesra itu lebih banyak. Karenanya ia intens ke kecamatan-kecamatan dan mengundang pelaku UMKM agar tahu Prokesra. 

Selain itu sebagai anggota DPRD Jawa Timur, Erma juga mengawal agar Prokesra bisa terserap seluruhnya di akhir Desember 2025 ini. “Tentunya dengan kinerja yang bagus, ya kita teruskan lagi di 2026,” tandasnya. *****

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.