TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang wanita bernama Sakinah binti Salam alias Dinar (32) ditemukan meninggal dunia di kawasan bakau Pulau Terong, Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (20/9/2025) pagi.
Wanita yang akrab disapa Bu Dinar itu sebelumnya dikabarkan menghilang.
Semasa hidup, warga setempat mengenangnya sebagai sosok yang tenang.
Meski diketahui korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sering meninggalkan rumah seorang diri.
Lurah Pulau Terong, Bustomi Maulana, menceritakan bagaimana warga pertama kali menyadari Bu Dinar tidak pulang.
"Ada saudaranya yang mengantarkan makan, tapi enggak jumpa di rumah. Makanya tanya warga sekitar. Jam 11 an kalau enggak salah, Hari Jumat itu," ujar Lurah Terong, Bustomi kepada TribunBatam.id, Minggu (21/9/2025) siang.
Setelah pihak kelaurga tak menemukan keberadaan Dinar, warga sekitar pun mengaku juga tak melihatnya pada hari itu.
"Memang sering Bu Dinar ini jalan sendiri ke Pelabuhan kadang tangga pelabuhan. Kalau warga lihat, biasanya langsung diantar pulang. Tapi waktu itu cuaca kurang menentu, tak ada yang melihat dia," ungkapnya.
Ia melanjutkan, kabar hilangnya Bu Dinar memicu solidaritas warga.
Usai salat Jumat, lebih dari 25 orang bersama perangkat desa bersama-sama melaukann pencarian, baik di darat maupun perairan.
Bahkan kata lurah, posko pencarian didirikan di dekat pelabuhan.
"Jadi solidaritas warga ini luar biasa, mereka mencari sampai malam, ada mendirikan posko juga. Ditemukan itu Sabtu pagi, tersangkut di akar-akar bakau, lengkap dengan baju yang dikenakan. Lokasinya sekitar satu kilometer dari rumah korban,” tambah Bustomi.
Warga Pulau Terong mengenal Bu Dinar sebagai pribadi yang kerap keluar rumah sendiri.
Sebelum sakit, Lurah mendapatkan informasi dari warga bahwa ia sempat mengalami depresi setelah kehilangan suami dan anaknya.
"Warga sudah paham, makanya kalau lihat dia jalan sendiri biasanya diantar pulang," kata Bustomi.
Atas musibah ini, ia turut mengungkapkan belasungkawa sekaligus mengapresiasi kebersamaan masyarakat dalam pencarian.
"Solidaritas warga sangat luar biasa. Kami tetap merasa kehilangan, doa kami semoga almarhumah ditempatkan di sisi Allah yang terbaik, dan keluarga diberi ketabahan," tutupnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)