Prilly Latuconsina Sentil Menpar Widi: "Pernah Nyemplung Danau atau Diving Bareng Peneliti Karang?"
Satrio Sarwo Trengginas September 22, 2025 11:30 AM

TRIBUNJAKARTA - Artis sekaligus produser, Prilly Latuconsina ikut angkat bicara soal isu Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, yang disebut-sebut meminta air galon untuk mandi saat berkunjung ke pelosok daerah. 

Prilly memberikan kritik pedas yang langsung menuai perbincangan netizen. 

"Bu Menteri, pernah enggak sih ngerasain langsung serunya nyemplung di danau, trekking hutan, atau diving bareng peneliti karang? Soalnya pariwisata bukan cuma soal data dan laporan, tapi soal rasa dan pengalaman. Biar tahu rasanya jadi traveler di negeri sendiri, bukan sekadar pemaparan di podium dan promosinya cuma jadi jargon," ujar Prilly saat mengomentari sebuah postingan terkait hal itu.

Prilly melihat bahwa promosi wisata Indonesia seharusnya tidak hanya sekadar jargon di podium. 

Ia menegaskan pentingnya keterlibatan langsung pemerintah agar bisa merasakan pengalaman nyata seperti wisatawan.

Komentar Prilly pun sontak menghebohkan jagat media sosial.

Banyak netizen yang mendukung pandangannya. 

Komentarnya disukai sebanyak 2.000 kali. 

Viral di media sosial 

Isu ini awalnya mencuat setelah sebuah unggahan dari akun media sosial populer @makassar_info ramai diperbincangkan dan dibagikan ulang warganet.

Dalam unggahan tersebut, seorang netizen yang mengaku sebagai pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata melontarkan keluhan mengenai kebiasaan sang menteri yang dianggap sering membuat permintaan menyulitkan setiap kali hendak melakukan perjalanan dinas.

Netizen itu bahkan menuliskan bahwa di bawah kepemimpinan Widiyanti, sejumlah acara resmi Kementerian Pariwisata disebut-sebut berjalan tidak profesional dan kerap menimbulkan masalah.

“Di bawah kepemimpinan dia, acara-acara Kemenpar berantakan semua. Kek nggak profesional banget,” tulis akun tersebut dalam sebuah tangkapan layar percakapan yang ikut tersebar di media sosial.

Lebih jauh lagi, dalam satu kunjungan ke Labuan Bajo, Widiyanti disebut meminta panitia menyiapkan air galon dalam jumlah tertentu, bukan untuk kebutuhan konsumsi, melainkan benar-benar untuk dipakai mandi.

“Kalau beliau ke pelosok seperti Bajo, beliau minta siapin air galon buat mandi,” ungkap sumber tersebut dalam pernyataan yang kembali memperkeruh suasana.

Kabar tersebut pun langsung menyebar dengan cepat dan memicu reaksi beragam dari warganet yang menyoroti gaya hidup sang menteri.

Tidak sedikit komentar bernada kritikan yang diarahkan kepadanya, terutama terkait gaya kepemimpinan dan perilaku pribadi yang dinilai tidak mencerminkan sikap sederhana seorang pejabat publik.

Isu ini terus meluas, sehingga nama Widiyanti semakin ramai diperbincangkan dalam berbagai platform media sosial.

Publik menilai, permintaan unik seperti menggunakan air galon untuk mandi terkesan tidak logis dan dianggap hanya memperlihatkan gaya hidup mewah yang tidak sejalan dengan kondisi masyarakat di pelosok daerah.

Pernah disorot gara-gara public speaking

Widiyanti juga pernah dikritik publik gara-gara kemampuan bicaranya saat rapat yang dinilai buruk.

Dalam sepenggal video yang beredar di media sosial, ia awalnya sedang mengomentari terkait pembongkaran bangunan di destinasi wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat jelang Lebaran 2025. 

Pembongkaran itu gencar dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Widi menyampaikan bahwa sebenarnya pembongkaran itu tidak boleh dilakukan secara sepihak, terlebih legalitas suatu usaha sudah diurus dengan sah. 

"Pembongkaran sepihak bisa menjadi sebuah preseden buruk bagi iklim investasi atau berusaha di Indonesia," katanya seperti dikutip dari iNewsTV yang tayang pada 20 Maret 2025.

Widi kemudian sempat menggunakan bahasa Inggris saat berbicara di rapat tersebut. 

Namun, warga net justru menyoroti cara Widi berbicara dengan bahasa Inggris yang tersendat.

Gara-gara kemampuan bicaranya itu, tak sedikit warga net yang meragukan kemampuan Widi dalam berbahasa Inggris. 

Bahkan, banyak yang meragukan kapasitas Widi sebagai menteri. 

Ada juga warga net yang menyarankan Widi sebaiknya mengambil kursus public speaking. 

Sampai dikritik profesor

Cara berkomunikasi Widi juga sempat disorot saat menyampaikan pidatonya di sebuah acara forum ekonomi pada 19 Februari 2025 silam. 

Kala itu, sang menteri lebih sering membaca teks sembari menunduk ketimbang menatap para hadirin yang datang. 

Akademisi, Rhenald Kasali, sempat mengomentari terkait cara Widi dalam berpidato saat itu. 

"Yang terjadi dengan Widianti Putri, Menteri Pariwisata ini adalah dia membaca teks, jadi ketika berpidato jangan bicara teks karena jadi menteri itu sebaiknya hanya pointers, hanya satu kata kita (pembicara) yang menguraikan."

"Kenapa begitu? Karena mata kita harus menyapu audience, karena memimpin itu adalah to influence, memengaruhi orang, buat lah agar mereka mengerti, buat lah agar mereka menurut dan juga melakukannya," kata Rhenald seperti dikutip dari Instagram resminya. 

Ia menekankan pentingnya menjalin hubungan batin antara pembicara dengan para hadirin. 

Ketika seseorang tampil di depan khalayak luas untuk berbicara, tidak boleh menampakkan keragu-raguan. 

"Kalau kita komunikasi itu adalah pertautan hati, kata almarhumah mendiang Tuti Aditama, seorang presenter TV terkenal di era dulu, yang mengatakan wawancara atau presenting something is a love story," jelasnya. 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.