TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Pada ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Java–North, Piwara Cleophila Alzena Prasnanto menjadi salah satu nama yang paling diperhitungkan.
Musim ini menjadi momen debutnya bersama SMA Tritunggal Semarang. Meski berstatus rookie, gadis yang akrab disapa Piwa itu sudah lebih dulu menimba pengalaman panjang di dunia basket.
Meski awalnya hanya karena keterpaksaan, Piwa ternyata sudah mulai menekuni basket sejak duduk di bangku sekolah dasar.
“Dulu aku lemah banget di akademik. Terus mama nyuruh aku basket. Aku sempat ribut sama mama karena awalnya bener-bener nggak suka. Mama bilang, kalau nggak basket mau jadi apa. Akhirnya aku coba main basket dari kelas lima,” kenang Piwa.
Tak disangka, olahraga yang dulu sempat ditolak justru membuatnya jatuh cinta. Bahkan, Piwa rela meninggalkan Madiun dan merantau ke Semarang demi mengikuti seleksi salah satu klub basket.
“Persaingan di kota besar kayak Surabaya atau Jakarta itu berat. Apalagi dulu skill-ku juga masih kurang. Jadi pas ada kesempatan, aku pilih belajar di sini (Semarang),” tambahnya.
Tidak bisa dimungkiri, pilihannya untuk serius menekuni basket dipengaruhi oleh latar belakang keluarga. Piwa bercerita, sang ibunda pernah menjadi pemain basket.
Lebih menarik lagi, dara bernomor punggung 13 ini adalah putri dari Roni Tri Prasnanto, mantan penjaga gawang yang pernah membela Persela, Persitara, hingga Persija.
“Papa kan atlet sepak bola, tapi dari awal aku diarahkan ke basket sama mama. Meski begitu, aku tetap sering minta saran ke mama dan papa sebelum main. Dari mereka aku belajar supaya nggak gampang menyerah,” ujar Piwa.
Sayangnya, tinggi badan 175 sentimeter itu mengaku belum pernah menyaksikan langsung ayahnya bermain. Ia masih terlalu kecil ketika sang ayah masih aktif di lapangan hijau.
“Pas papa masih main, aku masih balita. Papa pensiun tahun 2012, dan waktu itu aku baru umur tiga tahun,” ceritanya.
Kini, Piwa harus berjuang jauh dari orang tuanya demi mewujudkan mimpi berkembang sebagai pebasket. Namun, kepercayaan yang diberikan mama dan papa tak ingin ia sia-siakan.
Buktinya, ia mampu tampil menawan dalam dua pertandingan Tritunggal musim ini dengan torehan total 19 poin, 3 assist, 8 steal, dan 2 block. Catatan tersebut ikut mengantarkan Tritunggal melaju ke babak Playoff.
Selamat untuk Piwa dan tim Tritunggal! Terus berikan permainan terbaik, dan sampai jumpa di Playoff DBL Semarang 2025!
Sebagai informasi, DBL Semarang 2025 merupakan bagian dari Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 yang digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day. (*)