Puncak Hari Jadi Ke-476 Kudus, Bupati Sam'ani: Masih Banyak PR yang Harus Diselesaikan
muh radlis September 23, 2025 03:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Apel puncak perayaan Hari Jadi ke-476 Kabupaten Kudus di halaman Pendopo Kantor Bupati Kudus, Selasa (23/9/2025) digelar dengan nuansa khas Kota Kretek.

Ratusan peserta apel serentak memakai baju adat Kudus sebagai simbol kebanggaan masyarakat terhadap Kabupaten Kudus.

Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris mengatakan, peringatan hari spesial Kudus terasa istimewa baginya dan Bellinda Putri Sabrina Birton di tahun pertama memimpin Kudus.

Sebagai pemimpin daerah, dia sadar bahwa jabatan merupakan sebuah amanah tanggungjawab besar yang harus dijalankan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Kudus dengan visi Kudus Sehat, sejahtera harmoni dan taqwa sebagai arah pembangunan yang berpihak pada masyarakat.

Sam'ani menegaskan bahwa roda pembangunan daerah tidak bisa terlaksana dengan baik tanpa kolaborasi dan gotongroyong seluruh elemen masyarakat.

Tema yang diusung dalam perayaan Hari Jadi ke-476 Kudus adalah "harmoni dalam toleransi".

Selaras dengan karakter masyarakat Kudus penuh dengan keberagaman, melahirkan harmoni sosial masyarakat demi persatuan bangsa Indonesia.

"Mari bersama kuatkan kembali komitmen dengan menjaga kondusivitas, toleransi dan persatuan.

Ini akan jadi kekuatan dalam menghadapi tantangan zaman. Rawat ini dengan saling menghargai kepada generasi penerus," terangnya.

Bupati mengajak semua elemen masyarakat dalam menyukseskan pembangunan demi masa depan Kudus lebih baik lagi.

Membawa energi baru, spirit bersama melangkah dengan penuh otimisme untuk Kudus lebih baik.

Puncak perayaan Hari Jadi menjadi momentum keberkahan dan maghfiroh dari Allah SWT untuk Kabupaten Kudus.

Dengan harapan, masyarakat Kudus aman, tertib, damai, dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT.

Di usia Kudus yang memasuki 476 tahun, Sam'ani menegaskan bahwa masih banyak PR yang harus diselesaikan dalam periode kepemimpinannya.

Mulai dari persoalan pelayanan perijinan, kesehatan, dan berbagai pelayanan masyarakat lainnya yang lebih mudah dan cepat. Termasuk penanganan sampah, lampu penerangan jalan, normalisasi sungai, dan berbagai infrastruktur lain.

Bupati juga menyoroti persoalan sekolah rusak yang belum tertangani dengan tuntas.

"Masalah pendidikan seperti sekolah rusak, murid kurang akan kami evaluasi. Dan beberapa regulasi baru tentang kesehatan, kita berbenah diri. Termasuk menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah pusat," ujarnya.

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton menambahkan, pemakaian baju adat Kudus dalam perayaan puncak Hari Jadi Kudus merupakan upaya nguri-uri warisan budaya Kota Kretek.

Pemkab Kudus juga menindaklanjuti hal tersebut dengan kebijakan memakai baju adat Kudus bagi ASN dan masyarakat pada tanggal 23 setiap bulannya.

Supaya ekonomi UMKM, terkhusus perajin caping kalo dan berbagai asesoris baju adat Kudus lainnya, tumbuh dan bergerak maju.

"Kita harus bangga dengan pakaian adat Kudus. Semoga Kudus lebih maju dan bisa mensejahterakan masyarakat," tegasnya.

Bellinda mengajak anak muda Kudus untuk menguri-uri budaya yang ada di Kabupaten Kudus.

Apresiasi diberikan atas keberagaman karya dan inovasi yang ditunjukkan masyarakat Kudus dalam festival karnaval budaya dalam rangka Hari Jadi Kudus.

Menunjukkan bahwa pemuda Kudus kreatif dan inovatif, dengan menampilkan adat budaya di daerah masing-masing

"Anak-anak muda Kudus harus tahu tentang budaya di Kudus. Termasuk pengembangan budaya caping kalo khas Kota Kretek," ujarnya. (Sam)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.