BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN-Lantunan doa dan tahlil menggema dari sebuah rumah sederhana di Gang Family Rt04, Jalan Sepakat, Kelurahan Teluk Tiram, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) , Selasa malam (23/9/2025) Ba'da Maghrib.
Puluhan warga berkumpul, menundukkan kepala, mengirimkan doa dan tahlil untuk Muh Nurdin remaja SMK yang gugur saat membantu memadamkan api kebakaran dua hari sebelumnya di Gang Berdikari Rt03.
Sejak waktu Ashar, rumah duka tak pernah sepi. Santi, ibu Nurdin, bersama bibi dan neneknya, sibuk menyiapkan suguhan untuk para pelayat. Namun di balik kesibukan itu, air mata tak henti mengalir.
Setiap kali nama Nurdin disebut, tangis pecah. Sang ibu tak sanggup berkata-kata, hanya mengenang anak sulungnya yang dikenal ramah dan berbakti.
“Pulang sekolah dia kerja di depot galon, malamnya ikut mengaji,” ucap Santi lirih, mengenang rutinitas anaknya yang sederhana namun penuh makna.
Warga sekitar mengenal Nurdin sebagai sosok yang ringan tangan, sering ikut kegiatan BPK dan pemadam kebakaran.
Ibunya senang dengan karakter Nurdin, meski tak jarang mengingatkan agar selalu berhati-hati.
“Saat dengar ada musibah kami tak percaya. Tapi setelah tahu kabarnya sudah tidak ada, rumah ini langsung ramai. Tetangga, guru, teman-teman, bahkan bos galonnya datang,” tutur sang nenek sambil mengusap air mata.
Di balik pundak Bibi Nurdin yang lain, adik kandung Santi Ibu Nurdin, terus menangis. Ia tak mampu bicara, hanya menangis dan mengusap air mata yang mengalir.
“Dia paling akrab, dipanggil Mama bukan Tante saking akrabnya," ujar sang Nenek Nurdin.
Kini, harapan keluarga tertumpu pada adik Nurdin, satu-satunya penerus cita-cita sang kakak yang telah pergi terlalu cepat.(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)