HUT ke-61 Provinsi, Wajah Pantai di Minut Tampil di Tayangan Profil Sulawesi Utara
Rizali Posumah September 24, 2025 02:32 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bupati Minahasa Utara (Minut), Joune Ganda, menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus Kompleks Bumi Beringin, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Selasa (23/9/2025).

Kabupaten Minahasa Utara (Minut) adalah salah satu dari 15 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara.

Wilayahnya memiliki potensi besar di sektor pariwisata, terutama dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang yang dicanangkan sebagai salah satu dari "Super Prioritas Destinasi Pariwisata Nasional" oleh pemerintah pusat.

Selain pariwisata, Minut juga kaya akan sektor perikanan, kelautan, dan pertanian.

Ibu kota kabupaten ini adalah Airmadidi, yang terletak sekitar 12 kilometer di sebelah timur laut Kota Manado.

Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Manado di selatan dan memiliki garis pantai yang memanjang.

Pada saat ini, kepemimpinan di Kabupaten Minahasa Utara dipegang oleh Bupati Joune Ganda, dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung.

Mengenakan pakaian adat Minahasa berwarna hitam dengan kain merah di pinggang dan topi adat, Bupati Minut Joune Ganda duduk di deretan depan bersama sejumlah kepala daerah lainnya. 

Ia tampak duduk di samping Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Franky Wongkar, sementara di sebelahnya ada Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) Ronald Kandoli.

Di samping kiri Joune Ganda, terlihat Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Rumajar, serta Ketua TP PKK Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hj Selpian Kamaru-Manoppo dan Bupati Bolsel.

Mereka semua kompak mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

Usai upacara yang dipimpin oleh Gubernur Sulut Yulius Selvanus sebagai inspektur, Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung turut menghadiri rapat paripurna istimewa di gedung DPRD Sulut.

Dalam rapat tersebut, diputarlah profil Provinsi Sulut yang menampilkan berbagai pencapaian, termasuk kontribusi dari Kabupaten Minahasa Utara.

Profil ini menyoroti kepemimpinan Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur J Victor Mailangkay, serta kerja sama dengan DPRD, Forkopimda, bupati, wali kota, dan instansi vertikal.

Salah satu cuplikan video menampilkan momen Bupati Joune Ganda bersalaman dengan Gubernur Sulut Yulius Selvanus saat Konferensi Nasional (Konas) XVII FK PKB PGI di Tomohon, yang juga dihadiri Bupati Minsel Franky Wongkar dan Bupati Mitra Ronald Kandoli.

Tak hanya itu, sektor pariwisata juga menjadi sorotan. Dalam video yang menjelaskan arahan Presiden Prabowo untuk memajukan pariwisata di Sulut, kawasan wisata kelas dunia di Likupang, Minut, digambarkan sebagai "surga tersembunyi".

Menanggapi hal ini, Bupati Joune Ganda mengaku bangga dan senang melihat Minut tampil dalam profil tersebut.

"Ya, destinasi Wisata di Likupang sudah mengglobal. Karena keindahan alam dan bawah lautnya," ujar Bupati Joune Ganda.

Lebih lanjut, ia berharap seluruh masyarakat Sulut, termasuk 125 desa dan 6 kelurahan di 10 kecamatan di Minut, dapat merasakan kemajuan dan kesejahteraan.

"Masyarakat mendambakan Provinsi Sulut lebih maju dan sejahtera, khususnya di Kabupaten Minahasa Utara," katanya.

Menurut Joune Ganda, Kabupaten Minut adalah kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Sulut.

Ia yakin dan optimis di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur J Victor Mailangkay, semua rencana akan berjalan lancar.

"Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, akan mendukung sepenuhnya untuk menggapai kemajuan," tambahnya.

Bupati Joune Ganda menutupnya dengan ucapan, "Dirgahayu Provinsi Sulawesi Utara ke 61, Tuhan Memberkati."

Suasana rapat paripurna semakin meriah dengan penampilan lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh sejumlah anggota DPRD. Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Silangen, membuka dengan lagu Sangihe "Tahuna".

Dilanjutkan oleh Michaela Paruntu yang menyanyikan lagu Minahasa "Esa Mokan", diikuti oleh anggota DPRD dari dapil Minahasa-Tomohon dan Mitra-Minsel.

Anggota DPRD dari dapil Manado membawakan lagu "Kota Manado Yang Ku Cintai" yang dibuka oleh Irene Pinontoan, dan terakhir wakil rakyat dari dapil Bolaang Mongondow Raya (BMR) menyanyikan lagu "Tobatu Lipu".

Pesan Gubernur YSK di HUT Pemprov ke - 61

Sebelumnya Gubernur Yulius Selvanus Komaling menegaskan bahwa HUT bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk merefleksikan arah pembangunan ke depan, khususnya dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.

“Ini adalah wujud syukur atas perjalanan panjang yang telah ditempuh serta kesempatan untuk meneguhkan jati diri masyarakat Sulut, sekaligus merumuskan langkah menuju Sulawesi Utara yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujar YSK.

YSK menyampaikan capaian penting di bidang pembangunan dan ekonomi.

Pada Semester I/Triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Sulut tercatat sebesar 5,64 persen year on year, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. 

Selain itu, angka kemiskinan menunjukkan tren menurun, menandakan kesejahteraan masyarakat semakin membaik.

“Stabilitas ekonomi ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi hasil dari kerja keras bersama dalam mendorong investasi, memperkuat sektor pariwisata sebagai prime mover, serta membangun infrastruktur berkelanjutan yang menopang perekonomian daerah,” jelasnya.

Di tengah capaian ekonomi, YSK juga menyoroti pentingnya kerukunan antarumat beragama yang tetap terjaga.

Menurutnya, iklim sosial yang harmonis adalah modal utama untuk mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan berkelanjutan di Sulut.

“Beberapa kota di Sulut berhasil masuk peringkat atas sebagai kota paling toleran di Indonesia. Ini bukti nyata bahwa Sulut bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga menjadi ikon toleransi dan laboratorium kerukunan di Tanah Air,” tambahnya.

Gubernur YSK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dengan semangat mapalus atau gotong royong, agar Sulut semakin kompetitif di tengah persaingan global.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan semua pihak, dari akademisi, pelaku usaha, TNI-Polri, tokoh agama, hingga masyarakat luas. Bersama-sama, kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap kuat, sambil tetap melestarikan langit biru, laut biru, dan daratan hijau Sulut,” tegasnya.

Sejarah Terbentuknya Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara secara resmi terbentuk dan menjadi Daerah Tingkat I berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 pada tanggal 23 September 1964, yang sekaligus dirayakan sebagai hari jadinya.

Pembentukan ini merupakan hasil dari beberapa kali perubahan administrasi pasca-kemerdekaan, di mana wilayah Sulawesi awalnya menjadi satu provinsi, lalu dimekarkan menjadi beberapa daerah tingkat I, termasuk Sulawesi Utara Tengah dan kemudian menjadi Sulawesi Utara.  

Setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah Sulawesi menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi dan berstatus keresidenan.  

Pada tahun 1948, wilayah Sulawesi sempat bergabung dalam Negara Indonesia Timur yang merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Setelah RIS bubar, wilayah Sulawesi kembali menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tahun 1950.  

Seiring waktu, administrasi pemerintahan di Pulau Sulawesi mengalami pemekaran.

Pada tahun 1960, Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dan Sulawesi Utara Tengah. Mr. A.A. Baramuli ditunjuk sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat Satu Sulawesi Utara/Tengah untuk mengatur pemerintahan di wilayah tersebut.  

Pada tanggal 23 September 1964, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, wilayah Sulawesi Utara resmi diakui sebagai Daerah Tingkat I.

Baca juga: Harga Kopra di Manado Sulut Naik, Sabtu 13 September 2025, Sebelumnya Rp 21 Ribu per Kg, Jadi Segini

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.