TRIBUNBATAM.id, BATAM – Tumpukan sampah yang menutupi jalan utama di Kampung Seroja, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali memicu keluhan warga.
Kondisi ini mendorong Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepri, Lagat Siadari inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (22/9/2025) sore.
Hasilnya, Ombudsman menemukan fakta miris.
Hanya separuh armada pengangkut sampah milik DLHK Kota Batam yang berfungsi.
Dari total 23 unit, hanya 11 unit yang layak operasi terdiri dari 6 dump truck, 4 arm roll, dan 1 mobil sampah.
“Dengan beban sampah yang sangat besar, otomatis sampah dari pemukiman, pasar kaget, maupun sumber lain tidak terangkut. Akhirnya menimbulkan timbunan di banyak titik, bahkan bertebaran di jalan,” ungkap Lagat.
Ombudsman Kepri meminta DLHK Batam dan Kecamatan Sagulung untuk segera mengintensifkan pengangkutan sampah.
Termasuk dengan memperbantukan armada dan petugas dari kecamatan lain.
“Untuk sementara, bisa minta bantuan korporasi sekitar. Mereka bisa meminjamkan alat atau bantu mengangkut sampah di pinggir jalan sampai situasi teratasi,” sarannya.
Lagat mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Sekda Kota Batam.
Bahkan Pemko Batam menyampaikan dalam waktu dekat akan melelang pengadaan armada, truk dan kontainer sampah baru.
“Ombudsman mendorong agar proses ini jangan berlarut-larut. Masalah sampah harus segera ditangani karena menyangkut kesehatan dan kenyamanan warga,” tegas Lagat.
Selain soal armada, Ombudsman RI Perwakilan Kepri juga menekankan pentingnya penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagai depo transfer sampah sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pemko Batam menurutnya bisa bekerja sama dengan BP Batam untuk memanfaatkan lahan-lahan idle, wanprestasi, atau yang belum dialokasikan agar jadi TPS.
"Ini solusi cepat agar sampah tidak menumpuk di permukiman,” jelasnya.
Ombudsman menegaskan persoalan sampah tidak bisa dibiarkan menunggu terlalu lama. Apalagi Sagulung merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Batam.
“Kami berharap Pemko Batam bergerak cepat. Sampah ini bukan hanya soal estetika kota, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat,” pungkas Lagat.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)