TRIBUN-BALI.COM – Penampilan Bali United dalam 6 pertandingan terakhir di BRI Super League 2025/2026 masih fluktuatif alias inkonsisten.
Pasalnya dari 6 laga yang dilakoni Serdadu Tridatu, tim besutan pelatih Johnny Jansen baru sukses mengumpulkan 6 poin dalam tempo dua bulan terakhir kompetisi bergulir.
Setengah lusin poin di atas ditorehkan Bali United dari tiga hasil seri, sekali kemenangan, dan dua kali kalah dari duel home (kandang) maupun away (tandang).
Mengawali laga perdananya musim ini, Bali United menjamu Persik Kediri (10/8) di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang berakhir dengan skor imbang sama kuat 1-1.
Setelah itu, Ricky Fajrin dkk melakoni duel tandang ke home base Maluku United (15/8) dan berhasil meraih satu poin usai imbang 3-3 kontra skuad berjuluk Laskar Kie Raha.
Hasil satu poin juga kembali dipetik Serdadu Tridatu saat melakoni duel tandang ke markas Persija Jakarta (14/9) usai bermain imbang 1-1 di Jakarta International Stadium.
Kemudian tiga poin perdana alias kemenangan baru sukses dicatatkan Bali United saat menjamu Madura United (30/8) di Stadion Dipta lewat skor tipis 1-0.
Sedangkan dua hasil minor Bali United dipetik saat menghadapi tuan rumah Persebaya Surabaya (23/8) lewat skor akhir 5-2 dan menjamu PSIM Yogyakarta (20/9) lewat skor 1-3 di Stadion Dipta.
Dalam analisis pelatih Johnny Jansen, persoalan inkonsisten tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya terkait adaptasi dan penyesuaian tim yang sampai saat ini masih terus berproses pada tim asuhannya.
Pergantian masa era kepelatihan yang baru, perubahan filosofi dan taktikal dalam tim, serta program berjenjang dari pembinaan usia muda hingga tim senior Bali United.
Proses transformasi yang dilakukan tim kepelatihan saat ini untuk melihat perkembangan dan masa depan Bali United yang lebih baik lagi.
Filosofi yang sejalan antara tim pelatih dan manajemen inilah yang menjadi langkah positif bagi perkembangan Bali United. Hanya saja, semua itu butuh waktu dalam prosesnya supaya nanti dapat memetik hasil yang baik.
Namun diakuinya, bahwa dinamika pada sebuah klub pasti selalu ada seperti tekanan suporter yang menginginkan tim untuk menjauh dari jurang degradasi kompetisi. Bergabungnya sejumlah pemain asing dari Eropa sekaligus menumbuhkan harapan agar permainan juga berdampak ke pemain muda dalam komposisi tim.
Namun dalam prosesnya, inkonsistensi masih menjadi permasalahan dalam setiap proses yang terus berlangsung.
"Saya mendatangkan beberapa pemain dan mengubah gaya permainan tim di musim ini. Selama proses itu bakal ada naik dan turun sehingga memang kami memerlukan waktu untuk lebih baik lagi," kata Johnny Jansen. (ian)
Buru Kemenangan di Kandang Semen Padang
Usai menelan hasil minor melawan PSIM Yogyakarta di pekan ke-6 BRI Super League 2025/2026, Bali United langsung memilih fokus untuk persiapan menghadapi Semen Padang di pekan ke-7.
Pelatih Johnny Jansen pun membidik kemenangan di laga tandang ke Sumatera Barat demi tetap menjaga asa bersaing di papan atas klasemen BRI Super League 2025/2026. Rencananya, rombongan Bali United bertolak ke Padang via Jakarta pada Rabu (24/9) menggunakan transportasi udara.
Pertandingan antara Semen Padang vs Bali United akan digulirkan di Stadion Agus Salim, Jumat (26/9) pukul 16.30 Wita. (ian)