Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat (Jakbar) memperkuat penanganan campak menyusul laporan 132 kasus di wilayah tersebut hingga 16 September 2025.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan penanganan itu dilakukan melalui pengobatan bagi warga yang terkena campak, imunisasi serta vaksinasi.
"Sampai sekarang, kita masih terus memperkuat upaya penanganan, dengan pengobatan bagi warga yang terdampak, kemudian juga vaksinasi bagi terdampak atau berpotensi terdampak," kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, terkait indikasi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, dia juga telah melakukan penanganan dengan peningkatan pengawasan, Outbreak Response Immunization (ORI), serta pelaksanaan imunisasi kejar.
Kendati demikian, kasus campak di wilayah Kelurahan Kapuk masih belum resmi dinyatakan sebagai KLB oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Kalau KLB kan itu di Kementerian Kesehatan. Kita juga menunggu arahan atau instruksi dari Kementerian Kesehatan. Sementara, kita terus lakukan upaya-upaya, seperti vaksinasi, dan pengobatan sehingga angka atau kasus campak tidak meluas. Ini berkaitan dengan campak yang terjadi di Kapuk, Cengkareng," imbuh Uus.
Sebelumnya, diketahui kasus campak di Jakarta Barat per 16 September 2025 mencapai 132 kasus. Maka dari itu, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) setempat melakukan upaya pengawasan dan tata laksana khusus serta imunisasi massal.
"Hingga Selasa (16/9), ada 132 kasus campak di Jakarta Barat," kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/9).
Pihaknya pun meningkatkan pengawasan dan imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI), termasuk imunisasi kejar, khususnya di Cengkareng.
Terkait pengawasan, sambung Erizon, dilakukan dengan tata laksana kasus dan pemantauan ketat kontak erat, serta pengiriman spesimen campak.
Dia pun pun meminta masyarakat agar aktif dan responsif mendukung pencegahan penyakit campak dengan melakukan sejumlah upaya.
"Warga diharapkan melakukan vaksinasi campak rubella sesuai jadwal. Kemudian, menerapkan perilaku hidup bersih sehat dan datang ke fasilitas kesehatan jika bergejala ruam," imbau Erizon.