BANJARMASINPOST.CO.ID.BARABAI- Data Dinas Kesehatan Banjarmasin, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menunjukkan dinamika yang signifikan.
Pada pekan ke-33 tahun 2025 ada 947 kasus. Angkanya turun pada pekan ke-34 yakni 878 kasus. Namun, jumlahnya kembali melonjak pada pekan ke 35 yakni 1.168 kasus dan turun lagi menjadi 1.016 kasus pada pekan ke-36.
Direktur RSUD Sultan Suriansyah, dr Syaukani, mengatakan ruang perawatan anak saat ini penuh karena cukup tingginya kasus ISPA. Khusus untuk ruang anak, yang berada di lantai dua, totalnya ada 21 bed dan semuanya terisi.
“Itu belum termasuk ruang VIP dan kelas 1 utama yang juga bisa digunakan untuk pasien anak,” katanya, Kamis (25/9).
Secara keseluruhan, RSUD Sultan Suriansyah memikili kapasitas tempat tidur 183 unit.
Meski demikian, ujar Syaukani, pihak masih bisa melayani pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan.
“Kalau memang nantinya tidak bisa tertampung, kami akan rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ISPA umumnya disebabkan virus yang mudah menular. Penyakit ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bila daya tahan tubuh seseorang menurun, gejalanya bisa memburuk hingga memerlukan perawatan intensif.
Karena itu, menurutnya, penting bagi masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh, dengan istirahat yang cukup serta makanan bergizi. “ISPA paling sering menyerang anak-anak usia sekolah, jadi orang tua perlu lebih waspada,” jelasnya.
Sementara infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi penyakit dengan jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Berdasarkan laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) minggu ke-37, Dinas Kesehatan HST mencatat total 129 kasus ISPA dilaporkan dari puskesmas dan rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan HST, dr. Desfi melalui Humas Dinkes, menegaskan meski tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB), kasus ISPA tetap perlu diwaspadai.
“ISPA mendominasi laporan SKDR minggu ini. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat agar angka kasus tidak semakin meningkat,” ujarnya. Jumat (26/9).
Kabid Pelayanan RSUD H Damanhuri Barabai, dr. Era, menjelaskan pada Jumat terdapat 13 pasien ISPA yang menjalani perawatan di rumah sakit. “Selama September, total pasien ISPA yang dirawat inap mencapai 27 pasien, sedangkan pasien yang menjalani rawat jalan sebanyak 255 pasien,” ungkapnya.
Dijelaskannya, mayoritas pasien ISPA didominasi anak-anak usia 0–17 tahun. Hal ini menunjukkan kelompok usia anak sangat rentan terhadap penularan penyakit saluran pernapasan.
“Pasien ISPA terbanyak adalah anak-anak. Kami juga terus melakukan pemantauan ketat agar tidak terjadi komplikasi,” tambah dr. Era.
Musim pancaroba belakangan ini, pasien RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin juga meningkat. Kasus terbanyak yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama pada anak-anak. (mel/nan)