Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Yane Bima Arya meninjau Rumah Aman di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, untuk memberi dukungan kepada anak dan perempuan korban kekerasan.

Kunjungan dilakukan secara spontan tanpa acara khusus. Yane menegaskan kehadirannya sebagai bentuk kepedulian PKK Pusat terhadap fenomena sosial yang dihadapi masyarakat Ngada.

"Ini bentuk dukungan kami, PKK Pusat, (terkait) apa yang terjadi, fenomena sosial apa yang terjadi di Ngada ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan informasi dari pengurus Rumah Aman akan menjadi bahan diskusi TP PKK Pusat.

Menurutnya, setiap daerah memiliki kearifan lokal dan pola penanganan berbeda sehingga perlu dibicarakan bersama untuk menemukan solusi.

Yane menambahkan penanganan korban kekerasan bukan hanya soal materi, tetapi juga aspek nonmateri.

"Kita juga membutuhkan teman-teman medis yang bukan fisik, tapi juga psikis ya. Kita akan diskusikan lebih lanjut," katanya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menangani kasus kekerasan, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Isu tersebut, menurutnya, perlu diketahui instansi terkait seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar intervensi lebih optimal.

"Kalau sudah sampai ke pusat, ada intervensi yang lebih maksimal, (sehingga) kita bisa menolong lebih banyak," ungkapnya.