Tangerang (ANTARA) - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD Tangerang dr. Daniel Tanubudi mengatakan merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas saat melakukan aktivitas fisik ringan merupakan salah satu tanda gejala aritmia yang perlu diwaspadai di masa kini.
"Banyak gejala awal aritmia yang sering diabaikan karena dianggap sepele atau dikaitkan dengan kelelahan biasa. Padahal dampaknya sangat besar terhadap jantung," kata dr. Daniel Tanubudi di Tangerang, Banten, Senin.
Ia mengatakan aritmia adalah kondisi di mana irama jantung tidak normal seperti terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia) atau tidak beraturan. Gangguan ini terjadi karena sinyal listrik yang mengendalikan detak jantung tidak berfungsi dengan baik.
Gejala lain dari aritmia yang biasa terjadi dan banyak diabaikan yakni jantung berdebar dengan detak jantung yang tiba - tiba cepat atau tidak beraturan.
Kemudian pusing atau pingsan saat jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Nyeri dada seperti merasa sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik ringan.
Ada beberapa faktor yang memicu yakni gaya hidup, genetik, dan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, penyakit tiroid, dan penyakit jantung koroner dapat meningkatkan risiko aritmia.
"Maka itu di momentum hari jantung sedunia adalah momen yang tepat untuk membicarakan salah satu gangguan jantung seringkali terabaikan, yaitu aritmia jantung dan perlu kita waspadai," katanya.
Menurut dr. Daniel, pengobatan aritmia tidak bisa hanya bergantung pada obat-obatan. Gaya hidup sehat berperan sangat penting dalam menjaga irama jantung tetap stabil.
Olahraga teratur dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah, sementara pola makan seimbang (rendah lemak jenuh, gula, dan garam) membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah.
"Kedua hal ini bekerja sinergis dengan pengobatan medis untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi," katanya.