BOLASPORT.COM - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji pastikan kondisi Ole Romeny akan terus dalam pantauan.
Ole diharapkan jadi sosok kunci saat timnas Indonesia bertarung pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bulan Oktober nanti.
Namun, kondisi sang pemain masih tanda tanya karena dalam pemulihan cedera.
Ini membuat skuad Garuda berpeluang besar kehilangan sosok striker seperti pada FIFA Matchday lalu.
Sejauh ini dua sudah mengoleksi tiga gol dari empat penampilan di timnas.
Cedera yang cukup parah didapatkan saat Oxford United menggelar bermain di ajang pramusim Piala Presiden 2025 melawan Arema FC.
Sumardji menjelaskan bahwa semua usaha dilakukan untuk mendorong Ole Romeny pulih tepat waktu.
Salah satunya dengan mengirim pelatih fisik timnasQuentin Jakoba untuk membantu sang pemain segera pulih.
Satu dokter juga ditugaskan khusus untuk memantau kondisi striker timnas tersebut.
"Secara khusus Ole dipantau oleh tim kita."
"Kebetulan ada pelatih fisik Quentin yang selalu komunikasi."
"Ada tim medis kita, dokter yang selalu komunikasi dengan Ole," kata Sumardji dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Selanjutnya, pemain asal Oxford United ini memang akan jadi pemain krusial di lini depan timnas.
Setelah bergabung tim pelatih akan memantau kondisi Ole termasuk peluang untuk bisa bermain.
Tentunya, butuh pemantauan yang intensif karena tensi pertandingan dipastikan akan berjalan ketat saat melawan Arab Saudi dan Irak nanti.
"Memang ini kebutuhan tim karena kita membutuhkan sosok Ole."
"Tapi kemudian keberadaan Ole akan kita lihat betul apakah performanya bisa memenuhi syarat dimainkan," terangnya.
Sumardji juga realistis dengan kondisi Ole saat ini yang memang sempat mengalami cedera parah.
Semua keputusan akan diberikan oleh Patrick Kluivert setelah berkomunikasi dengan tim pelatih.
Dia berharap penyerang kelahiran Nijmegen ini benar-benar pulih dan memberikan kontribusi di timnas.
"Saya belum banyak bercerita tentang Ole."
"Semua tergantung saat semua berada di Jeddah," tutupnya.