BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Masa kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby-Wartono memasuki 100 hari sejak dilantik tanggal 21 Juli 2025.
Pencapaian program 100 hari kerja disampaikan Wali Kota melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banjarbaru, Sirajoni, Senin (29/9/2025).
Sirajoni mengatakan, secara umum, seluruh program kerja wali kota dan wakil wali kota telah terealisasi, namun beberapa program masih memerlukan proses seperti penataan kabel semraut.
“Kalau presentasi 100 persen mungkin sudah terlaksana. Tetapi mungkin tinggal kadarnya saja. Misalnya penataan kabel untuk target daripada penataan, perapian, ya sudah kita laksanakan. Itu sudah kita mulai sebenarnya,” ujar Sirajoni.
Secara bertahap ungkap Sirajoni, kabel-kabel semaraut akan ditata dengan menggunakan tiang bersama dan kedepannya bertahap menurunkan kabel ke bawah tanah.
Sirajoni juga mengatakan, mitigasi banjir telah dilakukan dalam 100 hari kerja Wali Kota. Dimana telah dilaksanakan pembangunan drainasi di 20 titik, termasuk pembersihan sungai mapun saluran di 12 lokasi.
“Program 100 hari kerja ini yang jelas kan memenuhi berbagai janji-janji walikota dan wakil walikota waktu kampanye dulu,” sebutnya.
Lanjut Sirajoni, program 100 hari kerja ini menjadi pondasi. Dan sejumlah permasalahan yang masih ada di Banjarbaru akan dilakukan penyelesaian secara berkelanjutan.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Baperinda) Kota Banjarbaru, Kanafi memastikan ketersediaan anggaran pelaksanaan program 100 hari kerja.
“Sampai akhir tahun 2025, kami pastikan program 100 hari bisa dilaksnakan. Selanjutnya kita sambung ke penganggaran berikutnya,” ujarnya.
Berikut kaleidoskop program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru:
- Barakat Gawi Banjarbaru. Renovasi rumah warga miskin yang tidak layak huni berupa perbaikan rumah.
-Semangat Bersekolah. Pemberian bantuan pendidikan beruap seragam sekolah lengkap bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
-Sungai dan Drainase Lancar. Memelihara dan menjaga kebersihan sungai dan drainase kota untuk mencegah banjir.
-Optimalisasi Mitigasi Karhutla. Peningkatan keterampilan tanggap bencana dan mitigasi sarana prasarana penanggulangan karhutla.
-Sanitasi Aman. Penyediaan WC individual di sekolah.
-Keberdayaan UMKM KM dan pelatihan
-Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga. Pemberian subsidi pada operasi pasar murah di tiap kelurahan.
-Upaya Pencegahan Stunting. Pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak.
-Memperelok Kota. Revitalisasi taman dan penataan kabel semraut.
-Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
-Banjarbaru Bebas Macet dengan mengidentifikasi tilik-titik kemacetan.
-Peningkatan Kesejahteraan Non ASN. Mempercepat pemberian stimulus muali dari petugas rumah ibadah bahkan penggali kubur.
- Pelayanan Prima. Meningkatkan budaya pelayanan prima bagi petugas pelayanan kepada masyarakat dan mencegah praktek maladministrasi.
-Cepat Tanggap Layanan Kesehatan. Penyediaan layanan dan sarana cepat tanggap darurat kesehatan di tiap kecamatan.
- Optimalisasi Anggaran Tim asistensi melakukan rapat.
(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)