Harapannya Jawa Tengah menjadi juara, karena sudah dua kali juara umum. Prestasi ini harus dipertahankan

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan menjadi juara umum pada kompetisi Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 yang berlangsung di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

"Harapannya Jawa Tengah menjadi juara, karena sudah dua kali juara umum. Prestasi ini harus dipertahankan," kata Sekretaris Daerah Jateng Sumarno saat melepas keberangkatan kafilah dari Jateng, di Semarang, Senin.

Ia menyebutkan Jateng memberangkatkan 40 orang peserta terbaik, dari jenjang pendidikan Ula (SD/MI sederajat), Wustha (SMP/MTs sederajat), dan Ulya (SMA/SMK sederajat).

Mereka akan berlaga pada ajang literasi kitab turats, atau kitab klasik/kuning pada perhelatan yang berlangsung pada 1-7 Oktober 2025.

Menurut dia, kompetisi MQK bukan sekadar lomba membaca dan memahami kitab, tetapi juga sekaligus merawat nilai-nilai yang lahir dari pondok pesantren.

Maka dari itu, ia berharap peserta harus mampu menunjukkan kedalaman ilmu dan akhlak mulia yang menjadi ciri khas santri.

Kepada para qori-qoriah, ia juga berpesan agar menjaga kondisi terbaiknya, baik dari sisi kesehatan dan mental saat berkompetisi.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng Saiful Mujab mengatakan bahwa kontingen Jateng akan berlaga setidaknya pada 14 cabang kompetisi, dan ditargetkan meraih juara umum yang ketiga kalinya.

Gelaran MQK menjadi momentum untuk pengenalan literasi di pondok pesantren dalam memaknai kitab-kitab klasik berbahasa Arab.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan apabila Jateng berhasil juara MQK Nasional di Sulsel maka akan menjadi modal mengajukan diri menjadi tuan rumah MQK nasional di Jateng pada periode setelahnya.

"Kami ingin menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan MQK Nasional, guna memperkenalkan Jawa Tengah ini embrio dari berbagai macam literasi," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.