BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Wisata Pemandian Mekar Banyu Batuah di Desa Sungaibakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), dikenal dangkal sungainya.
Bahkan mobil pengunjung bisa menyeberanginya pada satu lajur di kawasan wisata yang dikelola warga setempat tersebut. Namun pada Hari Minggu sore kemarin tragedi terjadi di situ.
Seorang remaja lelaki dari Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, AGR (13), mengembuskan napas terakhirnya setelah tenggelam di wisata pemandian setempat.
"Saat ditemukan sebenarnya masih hidup, tapi dalam perjalanan menuju rumah sakit Hadji Boejasin Pelaihari, meninggal," sebut Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Pelaihari Iptu Benny Wishnu Wardhany, Senin (29/9/2025).
Ia mengatakan sungai di lokasi wisata tersebut secara umum memang dangkal hingga mobil pengunjung pun bisa menyeberang. Namun ada satu lokasi yang lumayan dalam dan rawan bagi orang yang tak bisa berenang.
Berdasar penuturan ibunda korban, remaja bernasib naas tersebut juga tak bisa berenang.
Lebih lanjut Benny menuturkan pada Hari Minggu kemarin sekitar pukul 11.30 Wita, korban beserta ibunda dan teman kerja ibu korban berangkat dari Kintap menuju Pemandian Mekar Banyu Batuah untuk rekreasi.
Sekitar pukul 14.00 Wita merek tiba di lokasi wisata yang terletak di tepi jalan poros arah ke wisata Air Terjun Bajuin tersebut. Lokasi pemandian wisata ini adalah sungai alam setempat yang berasal dari Gunung Bajuin.
Sungai tersebut dangkal. Bebatuan besar kecil tersebar di sungai itu sehingga pengunjung pun bisa berjalan kaki menyeberanginya secara mudah.
Selanjutnya korban beserta ibu korban dan rekan kerja ibu korban berbincang-bincang di lokasi wisata sederhana tersebut. Di lokasi ini cukup rindang oleh pepohonan, apalagi di seberang sungai yang merupakan kebun sawit dan banyak warung-warung menjadi tempat cukup nyaman bersantai.
Kemudian korban ikut berenang seperti sejumlah pengunjung lainnya. Padahal korban tidak bisa berenang.
"Ibu korban sempat melarang si anak agar tidak berenang di area yang dalam. Namun saa ibu korban lengah, korban ternyata menuju tempat yang lebih dalam itu," papar Benny.
Lantaran tak melihat sang anak, lanjutnya, ibu korban panik dan mencari-cari. Setelah dilakukan pencarian, si anak ditemukan dalam kondisi lemah dan masih hidup.
Saat itu juga korban dievakuasi ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari berjarak sekitar 13 kilometer. Namun nyawa remaja tersebut tak tertolong.
Warga Sungaibakar, Didiyani, menuturkan di lokasi tenggelamnya remaja dari Kintap tersebut memang cukup dalam. "Itu tenggelam di lokasi yang dekat siring. Itu memang lumayan dalam, kayaknya dua meteran itu dalamnya," sebutnya.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)