TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hampir 3 minggu berlalu pasca banjir pada 10 September 2025 lalu, pengaliran air bersih di Kota Denpasar, Bali, masih belum maksimal.
Wilayah di Denpasar Selatan, khususnya wilayah Kelurahan Serangan dan Wilayah Pelabuhan Benoa mengalami gangguan distribusi.
Hal itu dikarenakan SPAM Petanu milik Pemprov Bali masih belum beroperasi maksimal.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma atau PDAM Kota Denpasar, I Putu Yasa mengatakan, saat ini masih proses pengerjaan Kisdam di SPAM Petanu.
Hal ini mengingat gangguan produksi di SPAM tersebut membuat beberapa wilayah di Denpasar terganggu.
Ia menambahkan, Kisdam tersebut rusak disapu banjir.
Putu Yasa pun mendorong agar BWS Bali-Penida dan UPTD Pengelolaan Air Minum Petanu mempercepat proses perbaikan kisdam di SPAM Petanu.
Hal ini agar proses produksi dan distribusi air dapat segera dilaksanakan.
"Proses pengerjaan Kisdam untuk menampung air menuju Intake sedang dilaksanakan. Sehingga diharapkan dapat segera rampung dan proses produksi dapat segara dilaksanakan," katanya, Selasa 30 September 2025.
Menurutnya, sesuai MoU, Perumda Air Minum Denpasar menargetkan produksi air mencapai 150 liter/detik di SPAM Petanu.
Namun saat ini hanya bisa 70 liter/detik.
"Dan kami dorong agar segera kembali normal produksinya," ujarnya.
Dirinya pun mengatakan bahwa bagi daerah yang kawasannya masih belum mendapatkan layanan air bersih, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma telah menyiapkan 4 tangki air dengan kapasitas 5.000 liter.
Di mana, layanan yang diberikan tersebut tidak dipungut biaya.
"Kami kompensasi layanan air gratis melalui tangki air selama 24 Jam, dan untuk di Serangan, setiap malam kita isi Resevoair untuk dimanfaatkan masyarakat di pagi hari, dan kami mohon permakluman atas ketidaknyamanan ini," ujarnya.
Kepala UPTD Pengolahan Air Minum PUPKIM Provinsi Bali, Kadek Sudiartini mengatakan, bahwa proses pengerjaan Kisdam di SPAM Petanu terus dikebut.
Di mana, pengerjaan ditarget tuntas pada Sabtu mendatang.
Setelahnya akan dilaksanakan proses produksi, untuk selanjutnya didistribusikan ke wilayah pelanggan.
"Mudah-mudahan cuaca mendukung, dan pengerjaan bisa dipercepat, semoga Senin depan bisa kembali normal distribusinya," ujarnya. (*)