Tiga Hari Terkubur di Bawah Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Santri Ini Selamat
Edi Nugroho October 02, 2025 08:33 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID -Tiga hari terkubur di bawah reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny di Sidarjo, Haikal satu santri di pondok pesatren setempat ini selamat.

Haikal sempat menjadi sorotan publik setelah videonya beredar di media sosial.

Dalam video itu, ia masih bisa berkomunikasi dengan petugas SAR meski dalam kondisi terjebak di bawah puing bangunan.

Selain Haikal, tim penyelamat juga mengevakuasi satu korban lain hampir bersamaan. Namun, korban tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Haikal, salah satu santri korban runtuhnya bangunan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu (1/10/2025) siang.

Santri tersebut selamat setelah tiga hari bertahan di bawah reruntuhan bangunan musala tiga lantai yang roboh menimpa asrama putra Ponpes.

“Iya, ada dua yang berhasil dievakuasi. Salah satunya Haikal. Dalam keadaan masih hidup, dan sekarang dibawa ke rumah sakit,” kata seorang petugas di lokasi kejadian.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syaugi, membenarkan informasi tersebut.

“Satu meninggal dunia. Sehingga sejauh ini sudah ada empat korban meninggal dunia,” ujarnya.

Berdasarkan data sementara, total korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny adalah 4 orang meninggal dunia, 23 luka berat, dan 75 luka ringan.

“Namun datanya masih dinamis. Yang jelas, kami terus berupaya untuk mengevakuasi para korban,” kata Syaugi menegaskan.

Pada hari ketiga pascakejadian, total tujuh korban berhasil dievakuasi. Dari jumlah itu, dua orang meninggal dunia dan lima orang selamat.

Masih 91 Santri Diduga Tertimbun

Suasana RSUD RT Notopuro, hari ketiga evakuasi korban Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 91 santri masih diduga tertimbun reruntuhan bangunan musala.

Data tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

“Kami terus berupaya mengevakuasi diduga 91 orang yang masih terjebak di dalam,” ujar Muhari, Rabu (1/10/2025).

Proses evakuasi dilakukan tim SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD Nganjuk, BPBD Jombang, BPBD Surabaya, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, TNI, dan Polri.

Dua unit ekskavator sebenarnya telah disiagakan sejak hari pertama, tetapi hingga kini belum digunakan.

“Peralatan berat juga telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan,” kata Syaugi.

Petugas pun memilih melakukan evakuasi manual dengan menggali celah di antara puing-puing bangunan atau membuat lubang akses. Langkah ini ditempuh untuk menjangkau korban yang masih mungkin bertahan hidup.

Sejauh ini, sekitar 100 orang telah berhasil dievakuasi, baik secara mandiri maupun oleh tim SAR gabungan.

Korban Dirawat di Surabaya
Salah satu santri korban robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo saat ini dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya. Santri tersebut mengalami cedera di kepala dan dada.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan Pemkot Surabaya ikut memberikan perhatian penuh kepada korban.

“Ada santri dari Surabaya yang menjadi korban. Santri yang jadi korban itu sudah dirawat di Rumah Sakit Soewandhie hari ini. Jadi kita memberikan perawatan secara maksimal di sana,” kata Eri.

Ia menambahkan, pihaknya memantau langsung perkembangan kondisi korban.

“Kami juga melihat kondisi terakhirnya setelah dilakukan penanganan oleh Rumah Sakit Soewandhie,” ujarnya.

Direktur RSUD dr Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh, menjelaskan kondisi pasien relatif stabil.

“Kondisinya sebetulnya stabil, baik,” katanya.

Namun, saat pertama kali dirujuk, pasien sempat muntah darah dan hilang kesadaran akibat benturan keras di kepala.

“Setelah dibawa ke Soewandhie, kita periksa memang ada benturan di kepala yang cukup berat. Itu menyebabkan dia sempat hilang sadar,” ujar Billy.

Kini, pasien masih dalam perawatan intensif karena mengalami cedera otak dan trauma di bagian dada. Meski demikian, kondisinya sadar dan dirawat di kamar inap biasa.

Pemkot Surabaya Kirim Bantuan Evakuasi
Selain memberikan perawatan medis, Pemkot Surabaya juga menerjunkan bantuan evakuasi ke lokasi runtuhnya Ponpes Al Khoziny.

Bantuan itu berupa satu unit mobil Heavy Duty Rescue (HDR), peralatan penyelamatan lengkap, serta personel dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan BPBD Kota Surabaya.

Petugas sudah berada di lokasi sejak hari pertama kejadian untuk mendukung proses pencarian korban.

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.