Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin Ungkap Rahasia Batam Tetap Aman di Tengah Gejolak Nasional
Eko Setiawan October 02, 2025 11:30 PM

TribunBatam.id, Batam – Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Irjen Pol Asep Safrudin menerima kunjungan manajemen perusahaan dan redaksi Tribun Batam di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2025) siang. 

Pertemuan berlangsung hangat dengan diskusi seputar keamanan, perkembangan teknologi, hingga peran media dalam menjaga informasi yang sehat di tengah masyarakat.

Tim Tribun Batam dipimpin oleh Pimpinan Redaksi, Prawira Maulana didampingi Pimpinan Perusahaan, Nursomsi serta Bisnis Manager, Renhard Petricia. 

Sementara Kapolda didampingi sejumlah pejabat utama Polda Kepri, yakni Direktur Reskrimsus, Direktur Reskrimum, Direktur Narkoba, Direktur Intelkam, serta Kabid Humas.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolda tampak antusias mendengarkan paparan singkat mengenai perkembangan jaringan Tribun Network yang kini telah memiliki 65 cabang di seluruh Indonesia, termasuk hingga tingkat kabupaten dan kota.

Dalam diskusi, sesekali mereka tampak bersenda gurau diselingi tawa kecil, bercerita tentang pengalaman Kapolda memimpin Kamtibmas di Kepri yang berhasil meredam situasi panas nasional beberapa waktu lalu. 

Menurut Asep, di era disrupsi informasi, media arus utama memiliki peran penting untuk meluruskan informasi dan menyajikan berita yang terverifikasi.

"Saya apresiasi Tribun yang sudah menjadi barometer informasi di dunia maya, termasuk bagi kepolisian. Kami berharap Tribun dapat terus menjadi mitra Polri dalam menjaga kamtibmas agar Kepri tetap aman dan kondusif,” ujar Kapolda.

Pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini ditutup dengan foto bersama sebagai simbol sinergi antara Polri dan Tribun Batam dalam menjaga informasi yang akurat dan kondusif di tengah masyarakat. 

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana, mewawancarai Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Asep Safrudin, membahas situasi kamtibmas terkini, strategi meredam potensi demo, hingga pengawasan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kepri.

Berikut wawancaranya : 

Prawira Maulana (PM): Bagaimana situasi Kepri saat ini? Dan sebenarnya yang hari ini jadi konsen dari Polda Kepri tentang situasi kamtibmas seperti apa?

Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin: Perlu kami sampaikan kepada para pemirsa sekalian, khususnya warga Kepri, bahwa syukur Alhamdulillah berkat kerja sama dan dukungan dari masyarakat Kepri, situasi kamtibmas di Kepri sampai saat ini - terutama tiga bulan terakhir - terjadi penurunan angka kriminalitas yang cukup signifikan.

Ini menunjukkan dinamika yang positif terkait keamanan. Dan sekali lagi, ini bukan hanya tugas kami, ini adalah berkat dukungan, kolaborasi, dan kerja sama dari semua stakeholder yang ada - baik pemerintah provinsi, kota, kabupaten yang ada di Kepri, termasuk masyarakat tentunya yang terus mempunyai rasa tanggung jawab menjaga keamanan di Kepri.
Kenapa saya katakan demikian? Karena yang paling utama yang harus kita jaga di Kepri itu adalah terkait dengan kamtibmas. Kita tahu bahwa Kepri, apalagi Batam, merupakan salah satu daerah tujuan investasi yang paling tinggi di Indonesia.

Kita lihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia - Kepri ini urutan ketiga tertinggi. Yang pertama Maluku Utara, kedua Sulawesi Tengah, ketiga Kepri. Nah, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah mereka punya sumber tambang yang luar biasa - ada nikel. Tapi kemudian tiba-tiba muncul nomor tiga Kepri.
Apakah Kepri punya tambang? Tidak ada tambang. Ada juga kecil, sepersekian persen mungkin. Perkebunan? Sama, tidak ada yang besar. Tapi kita punya pertumbuhan nomor tiga.
Ternyata itu adalah pusat-pusat industri yang ada di Kepri, terutama Batam - di mana kawasan-kawasan industri ini investornya mayoritas dari luar: Batam, Bintan, Karimun. Dan saya dengar di Lingga nanti ada juga yang membuka kawasan baru.

Nah, kalau daerah investasi itu bisa tumbuh besar sampai mengejar pertumbuhan ekonomi nomor tiga nasional, maka yang harus dijaga adalah kamtibmas. Maka memang itulah yang selalu ditanya oleh siapapun yang datang ke Kepri.
Investor dari Jepang - itu pasti setelah mereka datang ke BP Batam, pasti ada yang berkunjung ke Polda Kepri. Mereka minta update situasi kamtibmas seperti apa. Dari China juga begitu - setelah datang ke BP Batam melihat prospek ekonomi, mereka datang ke Polda untuk tanya bagaimana update keamanan. Begitu pun dari negara-negara yang lain.
Ini menunjukkan betapa pentingnya Kepri ini kita jaga kamtibasnya. Maka tidak bisa ditawar - semua elemen masyarakat, semua stakeholder harus bersama-sama menjaga.

Prawira Maulana : Situasi nasional beberapa waktu lalu memanas. Di Kepri aman-aman saja, tidak ada situasi memanas, situasinya tampak landai. Ini apa rahasianya sehingga dibandingkan daerah lain begitu aman luar biasa?

Kapolda: Jadi, potensi itu ada. Kemarin ada beberapa elemen dari masyarakat - dari adik-adik mahasiswa, dari ormas - mereka ingin melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyampaikan aspirasi.
Kemudian kami melakukan dialog-dialog dengan komunitas-komunitas tersebut. Dan seolah-olah kita sepakat, kompak dengan Pak Gubernur, Ketua DPRD, Danrem, Danlantamal, Wali Kota Batam, Kepala BP Batam - semua pemerintah kota berpikir yang sama: bagaimana supaya tidak terjadi kerusuhan.

Kemudian saya diskusi dengan adik-adik mahasiswa, dengan komunitas-komunitas kita. Kami tidak melarang mereka menyampaikan pendapat. Yang kami lakukan adalah mengajak berdiskusi: "Coba buka mata, buka pikiran, kita diskusi. Apa yang akan kalian sampaikan? Kalau hanya mau menyampaikan pendapat, mau ke siapa? Saya fasilitasi."
Mau ke Gubernur, kita ketemu Gubernur. Mau ke saya, silakan. Mau di mana tempatnya - formal atau non-formal? Mau dengan Wali Kota, kita fasilitasi.

Yang kami larang adalah kalau kalian turun ke jalan dalam bentuk demonstrasi besar-besaran. Karena pasti ada orang-orang yang akan masuk menggunakan situasi seperti di kota-kota lain untuk membuat kerusuhan.
Setelah kita diskusi cukup alot, Alhamdulillah adik-adik kita paham. Ternyata memang mereka sadar bahwa Batam ini harus dijaga.

Saya sampaikan: "Kalian tidak bisa samakan Batam dengan daerah lain. 'Pak, kalau kami tidak turun nanti dibilang begini begitu,' tapi kalian tidak bisa menyamakan. Karena Batam itu posisi geografisnya berbeda. Kalau daerah lain rusuh, dua minggu selesai. Tapi kalau di sini rusuh, investor kabur. Puluhan tahun baru bisa bangkit lagi. Rugi semua. Semua saudara-saudara kalian yang buka kos-kosan akan kehilangan penghasilan karena perusahaan pergi."

Nah, kita diskusi cukup alot dan akhirnya mereka paham. Kemudian mereka bilang: "Pak, kalau begitu kami mau dipertemukan dengan pimpinan di Kota Batam."

Saya langsung telepon Pak Wali Kota, Pak Wakil, Ketua DPRD Pak Nuryanto - semua mereka siap terima. Begitu juga dengan tingkat provinsi. Kebetulan Pak Ketua DPRD sangat proaktif - saya telepon, mereka siap menerima langsung.

Ini menunjukkan bahwa saluran mereka untuk penyampaian pendapat itu sampai, tidak dikebiri. "Kenapa Batam kok dikebiri?" Enggak, siapa bilang? Mereka datang kok, bahkan bertatap muka bisa langsung. Cuma caranya yang berbeda.
Nah, ini yang harus kita jaga.

Prawira Maulana : Terakhir kemarin, Polda memanggil seluruh kepala SPPG di Batam untuk mengatasi pelaksanaan MBG di Batam dan Kepulauan Riau. Sebenarnya apa yang disampaikan ke SPPG tersebut, Jenderal?

Kapolda: Jadi, program prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia salah satunya adalah pemberian makanan bergizi kepada masyarakat.

Kebetulan, kami dari jajaran Kepolisian - Mabes Polri - menunjuk Yayasan Kemala Bhayangkari untuk bekerja sama dengan BGN (Badan Gizi Nasional) mengelola dapur. Polda Kepri sudah dua dapur yang operasional, kemudian sepuluh dapur dalam proses.

Akhir-akhir ini banyak kejadian di luar Batam, di luar Kepri yang cukup mengkhawatirkan. Akhirnya saya perintahkan kepada Direktur Krimsus waktu itu untuk mengantisipasi - lakukan upaya-upaya preventif. Selain melakukan pemeriksaan terhadap kasus-kasus yang sudah terjadi, lebih bagus kalau kita mencegah.

Nah, kita kumpulkan, bekerja sama dengan BGN. Kita undang Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Balai POM - bersama-sama lakukan evaluasi dan quality check.

Kemudian penekanan-penekanan kembali tentang pentingnya kehati-hatian dalam memproses makanan bergizi gratis ini, baik dari mulai pemilihan bahan baku, proses memasak, sampai penyiapan, terakhir ke penyajian.

Kami contohkan yang dikelola oleh Polri - kami kontrol betul. Walaupun sudah ada SPPG yang ditunjuk oleh BGN, tapi kita asistensi oleh satu perwira. Mereka mengontrol, lakukan bersama-sama quality check dan kontrol dari mulai bahan baku sampai penyimpanan, sampai selesai dimasak.

Kami bantu dengan tim dokter - setiap hari ada tiga orang dari Biddokkes Polda Kepri melakukan uji sampel terhadap makanan yang sudah siap saji. Apakah ini layak dikonsumsi atau tidak? Kalau layak, kita distribusikan. Kalau tidak layak, tarik.

Itulah bukti quality check dan kontrol yang dilakukan oleh kami selaku pelaksana SPPG. Kemudian kita pun tidak hanya mengelola dapur Bhayangkari, tapi juga melakukan kontrol terhadap SPPG yang lain berupa pembinaan dan evaluasi.

Kalau terjadi kasus-kasus tertentu, kita turunkan tim penyelidikan dari Krimsus - apakah ada unsur kesengajaan, kelalaian, atau memang mekanisme yang salah.

Contohnya ada satu kasus kemarin ditemukan ternyata salah koordinasi. Makanan dikirim pagi ke sekolah, tapi ternyata di sekolah ada kegiatan sehingga makanan dibuka siang. Otomatis sekian jam makanan tidak dibuka, kemungkinan kualitasnya sudah menurun. Ini bisa menjadi penyebab masalah.

Inilah tim kami dari jajaran Reskrimsus yang turut melakukan pemeriksaan untuk memastikan benar atau tidak. Intinya, kami ingin meyakinkan bahwa MBG ini berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.