Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Proses pencarian para korban di bawah reruntuhan bangunan roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny dilakukan dengan dua cara. Manual dan upaya menggunakan alat berat.
Alat berat difungsikan untuk mengangkat balok beton, plat, dan berbagai puting reruntuhan gedung. Sementara cara manual digunakan untuk menyisir korban di bawah reruntuhan itu.
“Kita masih terus berusaha. Alat berat terus bekerja menjangkau sisi depan, atas, dan bagian samping. Sudah sekira 50 persen yang terangkat,” kata Kepala Basarnas Surabaya Nanang Avianto, Jumat siang.
Setelah sebagian titik itu diangkat, petugas mulai bisa menjangkau bagian bawah atau lantai dasar bangunan yang ambruk. Pencarian terhadap korban kemudian dilakukan dengan cara manual.
“Dua korban ditemukan di dekat area wudlu hampir bersamaan pagi tadi. Kemudian satu korban ditemukan berjarak beberapa meter, dan satu korban lagi di sebelah kirinya berjarak beberapa meter. Semua di lantai dasar,” ungkapnya.
Pencarian secara manual terus dilakukan. Rencananya sampai sore hari. Sementara di sisi lain, yakni di bagian utara dan selatan, alat berat berusaha mengambil reruntuhan gedung di sana. Alat berat bakal bekerja 24 jam dalam upaya pencarian ini.
Targetnya semua korban bisa ditemukan dalam waktu secepat-cepatnya. Dugaan sementara, masih ada 50 orang lebih korban di bawah reruntuhan. Semua diduga sudah dalam kondisi meninggal dunia karena sudah masuk hari kelima setelah kejadian.