Zero Dose Rendah Berkat Kesadaran Warga, Usia Harapan Hidup Trenggalek Lampaui Provinsi dan Nasional
Deddy Humana October 04, 2025 02:32 AM

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek berhasil menekan angka anak dengan status zero dose atau belum sekalipun mendapatkan imunisasi dasar DPT1. 

Capaian ini diyakini turut berkontribusi pada meningkatnya umur harapan hidup masyarakat Trenggalek yang kini mencapai 75,35 tahun, lebih tinggi dibanding Jawa Timur (74 tahun) maupun angka nasional (72 tahun).

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, Sunarto menjelaskan bahwa trend penurunan zero dose merupakan hasil kerja keras bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.

“Pada 2025 ini hanya ada 13 anak yang tercatat zero dose. Sedangkan di tahun 2022 terjadi kelebihan angka imunisasi karena banyak bayi lahir di luar Trenggalek namun divaksin di sini. Hal itu imbaskepulangan masyarakat dari perantauan saat pandemi Covid-19 yang tidak kembali ke tempat asal,” terang Sunarto, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, zero dose tidak berarti seorang anak sama sekali tidak pernah mendapatkan imunisasi. Yang dimaksud zero dose adalah anak belum menerima vaksin DPT1, yang seharusnya diberikan di usia dua bulan. 

Jika terlewat, masih ada program imunisasi 'Kejar' untuk melengkapi dosis yang belum diterima. Khusus DPT1 imunisasi Kejar bisa dilakukan hingga usia balita.

"Imunisasi DPT1 menggunakan vaksin pentabio yang dapat mencegah lima penyakit berbahaya sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan haemophilus influenzae. Jadi penting sekali bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin ini," jelasnya.

Sunarto menegaskan bahwa keberhasilan Trenggalek menekan angka zero dose tidak lepas dari berbagai strategi, seperti sosialisasi masif untuk menangkal hoaks terkait hukum imunisasi yang haram.

Selain itu pemkab juga memberikan kemudahan akses imunisasi di puskesmas dan posyandu, serta sweeping langsung ke rumah warga bagi anak yang belum mendapatkan imunisasi.

"Kesadaran masyarakat sekarang semakin baik. Kami sampaikan kendati ada kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), itu jauh lebih ringan dibanding resiko penyakit yang bisa menyebabkan kecacatan bahkan kematian.

"Dengan imunisasi, kualitas hidup anak-anak meningkat, bisa meminimalisasi fatalitas akibat sakit dan pada akhirnya berdampak pada umur harapan hidup masyarakat Trenggalek yang semakin panjang," pungkasnya  ****

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.