Link Live Streaming Evakuasi Tiap Detik Santri Al Khoziny, Update Ditemukan 13 Tewas
galih permadi October 04, 2025 03:32 AM

TRIBUNJATENG.COM - Berikut link live streaming evakuasi santri tertimbun bangunan mushola di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur.

Anda bisa menyaksikan evakuasi tiap detik evakuasi santri Al Khoziny tertimbun reruntuhan di akun YouTube Pemkab Sidoarjo.

Evakuasi hari keempat sudah menggunakan alat berat lantaran ketika momen hening sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan bangunan.

AMBRUK: Kondisi bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk, sebanyak 79 korban dievakuasi dan satu orang dinyatakan meninggal dunia, Senin (29/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
AMBRUK: Kondisi bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk, sebanyak 79 korban dievakuasi dan satu orang dinyatakan meninggal dunia, Senin (29/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH) (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Berikut link yang bisa diakses: link live streaming evakuasi santri

Hingga kini Jumat 3 Oktober 2025 malam sudah 13 santri dinyatakan meninggal dalam tragedi ini.

Berikut identitas korban meninggal:

1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya

2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya

3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung

4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

6. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.30 

7. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.36

8. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 10.19

9. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 11.34

Saat rakaat ketiga 

Tragedi robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Karet, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, menyisakan kisah pilu sekaligus penuh haru.

Seorang santri yang selamat menceritakan detik-detik dirinya terjebak dalam reruntuhan saat tengah menunaikan salat Ashar berjamaah.

Kesaksian itu pertama kali diungkapkan melalui unggahan akun TikTok @masbosmahy, yang menyebut keponakannya ikut menjadi korban selamat dalam insiden pada Senin (29/9/2025) sore.

“Iya (ikut salat Ashar) di saf paling pertama,” ungkap sang santri dalam video yang dibagikan.

Menurutnya, kejadian berlangsung begitu cepat saat memasuki rakaat ketiga.

Ketika seluruh jamaah sedang sujud, tiba-tiba bangunan musala ambruk menimpa santri di bagian belakang.

“Yang rakaat ketiga, lagi sujud terus saat kejadian dalam keadaan sujud."

"Dikira saya sudah meninggal, sudah ada di alam barzah."

"Saya masih saya teman saya yang di sana,” ujarnya lirih sambil menangis.

Selamat Karena Berada di Saf Depan
Akun @masbosmahy menjelaskan bahwa keponakannya selamat karena berada di barisan paling depan, tepat di belakang imam.

Sementara itu, bangunan musala ambruk menimpa jamaah yang berada di saf keempat hingga ke belakang.

“Selamat karena berada di saf paling depan. Imamnya selamat, 4 saf tidak ambruk termasuk bagian imam. Yang ambruk 4 saf ke belakang,” jelasnya.

Santri tersebut diketahui baru mondok di Ponpes Al Khoziny dan belum genap setahun tinggal di pesantren.

Ia selamat bersama imam serta beberapa jamaah lain yang berada di saf terdepan.

Kisah ini menambah duka mendalam dalam tragedi robohnya musala di Ponpes Al Khoziny.

Banyak santri lainnya yang masih terjebak dan menjadi korban akibat ambruknya bangunan.

Foto-foto Saat Masa Pembangunan
Ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) terus menjadi perhatian.

Pasalnya, hingga hari ini Jumat (3/10/2025) masih ada puluhan santri yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Warganet pun menyoroti bangunan ponpes yang di bangun secara bertahap.

Meskipun bukan gedung yang runtuh, namun warganet menilai bangunan bagian depan ponpes itu mangkhawatirkan.

Dalam foto-foto itu, pada tahun 2015 Ponpes Al Khoziny sudah berdiri tiga lantai dengan warna putih dan hijau.

Kemudian pada tahun 2019, ponpes ini mulai melakukan pembangunan di bagian depan.

Tampak bagian depan ponpes mulai dibangun tiang penyangga lantai dua.

Di tahun 2021, bangunan tingkat 4 dalam proses pengerjaan.

Warganet menyoroti bangunan itu karena tidak ada tiang penyangga di bagian teras atau balkon bangunan.

Tiang penyangga masih berupa kontruksi besi dan belum dicor.

Padahal di atasnya sudah ada bangunan lain.

Bahkan lantai 3 ke atas tidak lurus dengan lanti di bawahnya dan cenderung melebar ke arah jalan.

Tahun 2022, bangunan lima 5 terliha jadi.

Tiang-tiang penyangga teras tiap lantai terlihat kecil.

"Tiang kecil banget," tulis warganet.

Proses pembangunan terus berlanjut sampai 2025.

Tiktoker @tamanarfas juga mengomentari bentuk bangunan Al Khoziny baik bangunan depan dan bangunan musala yang runtuh.

"Bagian inilah yang runtuh, ini bangunan baru, dengan tampilan atas yang aneh. Saya tidak paham dengan kontruksi ya, cuma sekilas saya sebagai orang awam, ini kayaknya kurang bagus," ucap Tiktoker @tamanarfas.

"Inilah tampilan depan Pondok Pesantren Al Khoziny, kita lihat dari depan, dari sini kelihatan bangunan pondok menjulang tinggi, menjulang tinggi cukup aneh buat saya, karena pondasi bawah di tepi jalan, tapi lantai 2, 3,4 itu melet ke atas jalan," ucap @tamanarfas.

"Kok bisa diijinkan oleh warga sekitar," 

'Bangunan ini awalnya pondasinya sebelah ini, dalam area dia. Begitu masuk lantai atas, ini udah masuk ke area umum. Lantai 3 lebih maju lagi," ucapnya.

Potret pembangunan ponpes Al Khoziny itu pun mendapat banyak komentar para warganet.

Di sisi lain, Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muji Himawan, ikut meyoroti bangunan musala Al Khoziny yang runtuh.

Muji menyebutmushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jatim, yang ambruk terhubung ke bangunan sekitarnya.

Menurutnya, ambruknya bangunan tersebut karena mengalami kegagalan kontruksi.

“Jadi ada sebagian elemen-elemen struktur yang mencantol, berhubungan, join, konek dengan beberapa gedung di sebelahnya,” kata Muji, Rabu (1/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Akan tetapi Himawan tidak menyebut terkait bangunan apa saja yang terhubung ke titik TKP.

Di sekitar lokasi tersebut, terdapat asrama dan ruang belajar santri. “Alhamdulillah tidak sampai tertarik dengan keras sehingga langsung putus, tetapi ada yang bersandar ke gedung sebelah duduk di sisi hijau selatan,” terangnya.

Akibat ambruknya bangunan tersebut, 5 santri meninggal dunia.

Sedangkan sekitar 50 santri masih terjebak di bawah reruntuhan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.