Poin penting:
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sebuah rumah di Dusun Semampir RT 06 RW 03 Desa Madulegi, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terbakar pada Minggu (5/10/2025) pagi.
Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik di bagian sudut rumah korban. Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat perisitiwa tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta
Kepada petugas, korban Supriyatno mengungkapkan, perisitiwa tersebut ketahui saat bangun karena merasakan panas saat menjelang subuh sekitar pukul 03.30 WIB.
Ia pun bergerak cepat mengajak anggota keluarga keluar rumah. Namun diluar dugaannya, saat beranjak keluar dikagetkan bahwa rumahnya dalam kondisi terbakar.
"Bahkan api sudah menjalar ke beberapa bagian rumah," aku Supriyatno kepada polisi.
Saat ia melihat api, spontan berteriak dan meminta bantuan tetangga. Kemudian warga berdatangan membantu memadamkan dengan alat seadanya.
Diantara mereka juga ada yang menghubungi petugas Damkar Lamongan. Tak berselang lama, sebanyak 2 unit mobil Damkar tiba di lokasi.
Dengan sejumlah petugas, kedua mobil Damkar itu dikerahkan. Para petugas Damkar menyemprotkan air tangki ke beberapa bagian dan melokalisir api agar tidak merambat ke rumah lainnya.
"Api yang itu begitu cepat membakar seluruh bagian rumah korban," kata Korwil Damkar Lamongan, Suwanto.
Menurut Suwanto, anggotanya berusaha ekstra untuk melokasir api. "Kita tahu, kondisi panas saat ini dan angin kencang mengharuskan kami bergerak cepat untuk melokisir kobaran api yang membakar rumah korban. Ya, jangan sampai api menjalar ke rumah lainnya," katanya.
"Dugaannya, kebakaran terjadi karena korsleting litrik," katanya.
Akibat kejadian tersebut, bangunan rumah dan isi rumah ludes. Ada sepeda motor, barang-barang elektronik, dan perabot rumah tangga.
Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa, seorang terluka dan kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Suwanto mengimbau kepada warga untuk secera periodik mengecek instalasi listrik rumah. "Sebagai langkah antisipasi," pungkasnya