Sama-sama Dirugikan Seperti Timnas Indonesia, Pelatih Irak Bongkar Kecurangan AFC
Lukman Adhi Kurniawan October 15, 2025 07:15 PM

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Irak, Graham Arnold, mempertanyakan kepemimpinan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Irak baru saja kalah dari Arab Saudi dalam laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Rabu (15/10).

Hasil imbang dengan skor 1-1 membuat tim berjuluk Singa Mesopotamia ini gagal mendapatkan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.

Dari wakil Asia hanya Arab Saudi dan Qatar yang sukses lolos langsung ke ajang sepak bola paling bergengsi antar negara tersebut.

Menariknya, mereka sama-sama menjadi tuan rumah di putaran keempat kali ini.

Di Grup lain, pelatih Oman juga menyampaikan protes dengan keputusan AFC.

Graham Arnold menjelaskan bahwa banyak kejanggalan yang terjadi di putaran keempat ini.

AFC yang jadi pembuat keputusan dinilai tidak profesional saat ini.

Bahkan, dia belum pernah menemukan fenomena ini sebelumnya.

"Sejak awal karier kepelatihan saya, saya belum pernah melihat kompetisi yang dikelola dengan cara seperti ini," kata Graham Arnold dilansir BolaSport.com dari Instagram Iraqi Fotball Gallery.

Mantan pelatih timnas Australia ini menambahkan, dia mendapatkan informasi bahwa pertandingan akan digelar di tempat netral.

Namun, yang terjadi adalah mereka harus bermain di Arab Saudi yang sekaligus jadi pesaing Irak dan timnas Indonesia.

Hal yang sama sebelumnya dipertanyakan oleh Indonesia dan PSSI sudah melakukan protes keras.

Hasilnya, AFC tetap pada keputusan awal dan ini sangat merugikan kontestan lain.

"AFC memberi tahu kami pada awalnya bahwa babak play-off akan diadakan di tempat netral," terangnya.

Arnold menambahkan, keputusan terkait tuan rumah ini terjadi dengan begitu saja.

Bahkan, pertimbangan yang diberikan cukup aneh dan seolah menguntungkan salah satu tim.

Dia baru menyadari venue pertandingan akan digelar di markas Green Falcon.

Bermain di kandang sendiri tentu membuat pemain Arab Saudi nyaman dan persiapan yang digelar makin baik.

Mereka tidak perlu menempuh jarak yang jauh karena pemainnya mayoritas bermain di liga lokal.

"Tetapi ketika saya menghadiri pengundian."

"Mereka memberi tahu kami bahwa babak play-off akan diadakan di tempat pemilik peringkat tertinggi," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.