TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua petarung derajat Jawa Tengah, masing-masing Vinka Wdiyaningrum dan Hizkhiel Pasaji Nasucha melaju ke babak final setelah dalam semifinal menyisihkan lawan-lawannya dalam PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Rabu (15/10/2025).

Dalam semifinal kelas 54,1 - 58 kg putri, Vinka menundukkan Miftahul Afwana (Aceh) dengan kemenangan telak 3-0.

Selanjutnya pada final Kamis besok, 16 Oktober 2025, peraih perak PON Aceh-Sumut 2024 itu akan menghadapi Dewi Yosilia (Sumbar) menang 3-0 atas Dianita Pupa Riyadi (Jabar).

Sedangkan Hizkhiel menembus final kelas 70,1 - 75 kg putra seusai sukses mengalahkan Rangga Herlambang (Banten) setelah wasit menghentikan tarung di ronde ketiga.

Pada babak final, atlet yang akran disapa El itu akan bertemu Dedi Iswari (NTB) yang menyingkirkan Alvino Two Million (DKI Jakarta).

Sayang, keberhasilan Vinka tak diikuti rekannya Karuna Ingtyas Putranti di kelas 62,1 - 66 kg putri. 

Langkah Karuna terhenti di semi final setelah wasit menghentikan tarung di ronde pertama.  

Atlet Jateng tersebut bahkan sempat mendapatkan hitungan tiga kali dan mendapatkan perawatan medis.

Pada semifinal 67,1-70 kg putra, atlet Jateng Ridho Wizdan Daniswara juga harus mengubur mimpi merebut emas setelah kalah 0-3 dari Komang Herdayadika (Bali).

Ditemuii usai pertandingan, Hizkhiel mengaku senang bisa lolos ke final. Peraih emas Porprov Jateng 2023 itu mengaku sudah dua kali bertemu Dedi Iswari di babak Pra-PON dan Kejurnas.

Dan di babak final PON Bela Diri nanti adalah pertemuan ketiga kalinya.

Yang istimewa, atlet asal Kota Tegal itu akan merayakan ultahnya ke-19 pada Kamis  16 Oktober 2024 atau bertepatan dengan babak final.

''Semoga besok saya meraih gelar juara sebagai kado ulang tahun saya. Saya akan bermain semaksimal mungkin,'' katanya.

Sementara itu, Pelatih Jateng Cepi Suhendi didampingi pelatih Andre Subagja menyebut, banyak PR yang harus dihadapi tim Jateng dalam PON Bela Diri. 

Salah  satunya adalah faktor mental. Dia tak menampik, mayoritas atlet yang dikirim adalah atlet lapis kedua.

''Kita harus memberikan banyak pengalaman pada mereka. Agar mereka bisa tampil lebih percaya diri di kejuaraan berikutnya,'' tandasnya. (*)