Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo segera menginstruksikan jajarannya agar proses lelang proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 dipercepat atau dilakukan lebih awal, bahkan sebelum tahun anggaran dimulai.
Dengan demikian, diharapkan proyek pembangunan di Jakarta tidak dilakukan secara serentak di berbagai wilayah dan tidak mengakibatkan kemacetan lalu lintas (lalin).
“Saya harus mengatakan apa adanya, memang pola pemanfaatan APBD kita masih sering kali di ujung, kayak ngejar setoran. Tetapi di Balai Kota sendiri saya sudah menyampaikan bahwa nanti untuk APBD di tahun 2026, dari awal kalau perlu bahkan sebelumnya, sudah dilakukan lelang,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Barat, Kamis.
Pria yang akrab disapa Pram itu menyebutkan percepatan itu pernah dilakukan pada era Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dia pun menginginkan agar percepatan itu diterapkan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Maka dengan pola yang sama, saya akan dorong supaya nggak semuanya kejar-kejaran di akhir tahun,” ujar Pramono.
Terkait banyaknya proyek galian di sejumlah ruas jalan di Jakarta, dia pun mengakui perencanaan proyek tersebut sudah berlangsung sejak lama.
Hanya saja, baru dilaksanakan saat ini. Salah satu proyek galian tersebut, yaitu di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Memang perencanaannya sudah cukup lama, termasuk yang disebut dengan cable trap yang di Fatmawati, yang sekarang lagi mendapatkan sorotan publik. Itu bukan sesuatu yang baru,” tutur Pramono.