Gus Ipul Berbagi Kisah Haru Siswa Sekolah Rakyat: Punya Cita-Cita dan Semangat
kumparanNEWS October 16, 2025 12:40 PM
Sekolah Rakyat disebut menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya pengentasan kemiskinan secara terukur, terstruktur, dan berkelanjutan. Ribuan siswa sudah merasakan langsung manfaatnya.
Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan untuk siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, namun juga memberdayakan orang tua siswa melalui berbagai program dukungan.
“Sesuai arahan Presiden, anaknya sekolah, lantas orang tuanya diberdayakan dengan program-program pemerintah yang ada, tidak hanya di Kementerian Sosial, tapi juga di Kementerian lainnya juga Pemerintah Daerah,” kata Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Sekolah Rakyat menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu. Selain diberdayakan, keluarganya akan mendapatkan program lengkap, seperti perbaikan rumah melalui Program 3 Juta Rumah, dukungan Kesehatan melalui program PBI-JKN dan Cek Kesehatan Gratis, menerima program Bansos lengkap, serta didorong untuk menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih.
“Nah dengan begitu dalam kurun waktu paling lama 5 Tahun, keluarga siswa Sekolah Rakyat ini sudah menjadi keluarga yang lebih mandiri,” ujarnya.
Kepada Alfito, Gus Ipul berbagi kisah selama berkunjung ke berbagai Sekolah Rakyat di penjuru Indonesia.
“Kalau kita berkunjung ke Sekolah Rakyat, kita menemukan banyak keharuan di sana, memang beberapa anak kita yang istimewa, meskipun di tengah keterbatasan, mereka punya semangat, mereka punya cita-cita,” jelasnya.
Ia menambahkan, di Sekolah Rakyat, anak-anak tersebut mempunyai harapan untuk memiliki masa depan yang lebih baik. “Di situ orang tuanya haru, anaknya haru, kita sendiri bisa merasakan apa yang menjadi perasaan orang tua dan siswa-siswa Sekolah Rakyat ini,” katanya.
Melalui Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo mengajak menoleh kepada mereka yang selama ini mungkin terpinggirkan, yang suaranya mungkin tidak terdengar. Presiden memberikan perhatian khusus, dengan harapan kedepan menjadi generasi yang mengisi Indonesia Emas 2045.
“Ini sekali lagi saya anggap sebagai salah satu hal yang luar biasa dari Presiden Prabowo, mengajak kita untuk menoleh mereka-mereka yang selama ini mungkin terpinggirkan,” ungkapnya.
Saat ini sudah beroperasi 165 Sekolah Rakyat Rintisan. Ke depan, tiap tahun akan dibangun 100 Sekolah Rakyat Permanen, dengan setiap sekolah mampu menampung 1.000 Siswa. Dalam 5 tahun, diharapkan ada 500 Sekolah Rakyat Permanen dengan 500 ribu Siswa.
“Kalau sudah kapasitas penuh, maka setiap tahun itu akan ada 500 ribu siswa dan keluarganya yang naik kelas secara berkelanjutan gitu,” ujarnya.
Gus Ipul juga menjelaskan Sekolah Rakyat juga mempersiapkan hilirisasi siswa setelah lulus dari Sekolah Rakyat, baik yang akan melanjutkan pendidikan maupun bekerja.
”Jadi kita sudah memikirkan hilirisasinya, jadi anak-anak lulus seperti apa, maka itu sejak awal kita menggunakan Tes DNA Talent, yang menggunakan teknologi berbasis AI, untuk melihat minat, bakat, dan jeniusnya anak-anak kita ini,” urainya.
Hasil DNA Talent bersifat rekomendasi yang bisa menjadi pedoman bagi para guru dan kepala sekolah untuk membimbing siswa dan mendalami siswa yang ingin bekerja atau melanjutkan pendidikan, untuk selanjutnya diarahkan sesuai minatnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.