Respons Danantara Usai Dikritik Purbaya soal Dividen Banyak Dipakai Beli SBN
kumparanBISNIS October 16, 2025 03:40 PM
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir merespons pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut Danantara banyak membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari dividen.
Pandu menjelaskan penggunaan dana dividen untuk investasi di SBN merupakan langkah strategis jangka pendek, karena pasar obligasi merupakan pasar yang paling likuid di Indonesia saat ini.
Terlebih, kata Pandu, waktu yang dimiliki Danantara untuk mulai berinvestasi terbilang cukup singkat. Sehingga perlu memilih instrumen yang bisa segera diakses dan mudah diperdagangkan.
“Kebetulan kita hanya ada waktu 2 bulan ya, ya salah satunya memang yang kita harus bisa yang paling cepat, kita harus cari market yang paling liquid,” ujar Pandu di sela-sela gelaran 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Kamis (16/10).
Meski begitu, Pandu menegaskan ke depan investasi Danantara tidak hanya akan difokuskan pada SBN, tapi juga ke pasar saham atau public market equity.
“Salah satunya memang di pasar bond, kita pengen di public market equity, tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak, ya tadi saya sebutkan kita hanya Rp 1 miliar per hari, itu harus ditingkatkan, harus bisa Rp 5 atau 8 miliar per hari, sama dan nggak boleh kalah juga dengan India contohnya,” kata Pandu.
Pandu menjelaskan strategi investasi Danantara dalam jangka panjang akan bersifat campuran antara pasar obligasi dan pasar modal. Untuk jangka pendek investasinya berbentuk SBN.
“(SBN) Jangka pendek, jangka panjang harus kombinasi baik dari sisi pasar modal dan juga dari sisi bond market. Itu dari sisi public market investasi, ini semua mix-lah. Yang paling penting adalah karena kan pendanaannya makin besar setiap tahun, kita memerlukan pendalaman pasar modal,” tutur Pandu.
Sebelumnya, Purbaya mengkritisi kebijakan Danantara yang menempatkan sebagian besar dananya di instrumen obligasi. Menurutnya langkah itu tidak menunjukkan kemampuan investasi yang optimal.
“Kalau Anda taruh dana sebanyak itu di obligasi, keahlian Anda apa? Tapi mereka bilang ini hanya sementara, karena belum sempat buat proyek. Mereka akan perbaiki,” ujar Purbaya di Wisma Danantara, Rabu (15/10).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.