Ramai Kepsek Dilaporkan ke Polisi Gegara Tampar Murid Merokok, Dedi Mulyadi Sentil Peran Orang Tua hingga Buat Aturan Ini
Faza Anjainah Ghautsy October 16, 2025 07:34 PM

Grid.ID- Ramai kasus kepsek dilaporkan ke polisi gegara tampar murid merokok. Dedi Mulyadi lalu sentil peran orang tua hingga buat aturan ini.

Baru-baru ini tengah ramai kasus tentang seorang kepala sekolah (Kepsek) yang dilaporkan usai diduga tampar siswa yang ketahuan merokok. Hal ini terjadi pada Dini Fitria yang disebut menampar siswanya, yaitu ILP (17), yang kedapatan merokok di warung dekat sekolah.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kemudian secara tak langsung memberikan komentarnya terhadap permasalahan ini. Melalui unggahannya di Instagram, pada Kamis (16/10/2025), Dedi membahas tentang peran sekolah, guru, hingga tanggung jawab orang tua siswa.

"Ketika kita menyerahkan anak kepada sekolah, maka tanggung jawab pola asuh ada di pihak sekolah. Kata orang Sunda, tidak boleh "ipis ceuli" atau tipis telinga atas laporan anak kita," tulis Dedi Mulyadi.

Mantan Bupati Purwakarta ini awalnya mengatakan bahwa dia baru saja mengantar putri bungsunya, yaitu Ni Hyang ke Sekolah. Dedi kemudian menyinggung bahwa sejatinya orang tua menitipkan anak ke pihak sekolah.

“Sejatinya kita menitipkan anak ke sekolah, kita sudah mempercayakan sepenuhnya kepada guru untuk melakukan pendidikan pada anak-anak kita,” ujarnya.

Dia mengatakan jika ada siswa yang berbuat kenakalan di sekolah dan guru memberikan hukuman dalam batas wajar, maka orang tua harusnya menerima konsekuensi itu. Dedi menjelaskan bahwa orang tua juga bisa memberikan pelajaran kepada anaknya yang telah melakukan kenakalan itu.

Menurutnya, tindakan itu dilakukan orang tua agar sang anak merasa bahwa tindakannya salah. Bukan sebaliknya, di mana orang tua malah membela perbuatan kenakalan anaknya tersebut.

Selain itu, Dedi Mulyadi juga memberikan komentar tentang peran dan tanggung jawab orang tua siswa. Menurutnya, orang tua harusnya tak melindungi ataupun membela anaknya yang telah berbuat salah karena ke depannya bisa merugikan.

“Bukan sebaliknya, kita malah memberikan pembelaan. Karena kalo kita (orang tua) melakukan pembelaan dan orang tua menyalahkan guru-nya, anak itu akan merasa dia boleh melakukan tindakan apapun, termasuk tindakan yang melanggar karena orang tuanya melindungi,” papar Dedi Mulyadi.

Selanjutnya, Gubernur Dedi Mulyadi juga menyinggung tentang kebijakan yang telah dia terapkan. Hal ini berkaitan tentang solusi terkait hubungan guru dan orang tua di lingkungan sekolah.

“Agar hubungan guru dan orang tua siswa itu konstruktif dan punya landasan hukum, pemerintah Jawa Barat beberapa waktu lalu sebelum orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah, menandatangani surat pernyataan yang di dalamnya tidak akan memidanakan guru yang memberikan hukuman pada anaknya dengan tujuan memberikan pendidikan,” jelasnya.

Dedi menjelaskan bahwa dengan landasan hukum itu, jika suatu saat terjadi kasus, maka bisa diselesaikan di sekolah tanpa dibawa ke ranah hukum. Baginya, hal tersebut adalah salah satu upaya untuk membangun kesetaraan serta ikatan hukum antara guru dan orang tua siswa.

“Semoga kita semua sama-sama menjaga iklim pendidikan, mendidik anak-anak kita untuk menyiapkan generasi yang kuat ke depan,” ujar Dedi Mulyadi.

“Semoga para guru senantiasa terlindungi dari berbagai bentuk intimidasi dan kriminalisasi. Mendidik anak adalah kewajiban kita bersama, di sekolah adalah kewajiban guru, ketika di rumah adalah kewajiban orang tua,” tandasnya.

Sementara itu, melansir dari TribunJabar.id, kasus kepsek dilaporkan ke polisi itu diketahui telah diselesaikan dengan damai. Kedua pihak saling memaafkan dalam pertemuan di ruang kerja Gubernur Banten Andara Soni.

Agendaini telah diatur, pada Rabu (15/10/2025), di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Dalam kesempatan itu, ILP meminta maaf karena telah berbuat salah kepada kepala sekolah tersebut.

"Ibu, saya minta maaf karena sudah membuat kesalahan yang fatal," ujar ILP.

"Ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf terkait kata-kata ibu. Semoga di hati kamu lukanya nanti hilang," ucap Kepsek Dini Fitria.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.