Pandu Bandingkan Tantiem BUMN & Global: Sorry To Say Kita Terlalu Mahal
kumparanBISNIS October 16, 2025 03:23 PM
Tantiem bagi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai terlalu tinggi dibandingkan standar global. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, mengungkapkan struktur kompensasi komisaris di sejumlah BUMN masih jauh di atas praktik terbaik internasional sehingga perlu dilakukan penyesuaian besar-besaran.
"Komisaris-komisaris kita dibandingkan dunia, sorry to say memang terlalu mahal. Ini harus kita ubah secara tantiem," ujar Pandu dalam acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis (16/10).
Melalui kebijakan efisiensi yang diterapkan Danantara, pemerintah berhasil menghemat dana hingga Rp 8,2 triliun. Anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk pembayaran tantiem kini dialihkan ke sektor produktif, seperti investasi dan pengembangan bisnis BUMN.
"Itu dari tantiem komisaris. Kalau direksi berbeda. Karena direksi harus bekerja dan kita harus compare dengan global standar. Itu yang kita lakukan," katanya.
Pandu menjelaskan, kompensasi bagi direksi kini sepenuhnya berbasis pada kinerja operasional dan laporan keuangan yang mencerminkan kondisi riil perusahaan. Artinya, insentif tidak lagi diberikan secara otomatis, melainkan sesuai hasil kerja dan kontribusi yang terukur.
Ia menekankan bahwa langkah efisiensi ini bukan sekadar soal penghematan biaya, tetapi juga bagian dari transformasi budaya kerja agar BUMN lebih kompetitif di tingkat global. Tantiem bagi komisaris dan direksi tetap diberikan, namun disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.