Ramai Laporan Penyakit Mirip COVID Melonjak Sebulan Terakhir, Dinkes DKI Buka Suara
GH News October 16, 2025 04:09 PM
Jakarta -

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati buka suara terkait kekhawatiran lonjakan kasus penyakit menyerupai COVID-19 di satu bulan terakhir. Ada yang beranggapan masih berkaitan dengan virus COVID-19, influenza biasa, influenza A, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ani menekankan sejauh ini tidak ada peningkatan signifikan kasus penyakit tertentu, meski memang kasus ISPA terpantau meningkat. Polanya disebut serupa seperti pola musiman yang dilaporkan setiap tahun.

"Sejauh ini untuk kasus ISPA masih sesuai dengan polanya," tegasnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).

Ani menyebut kemungkinan keluhan yang dialami warga terkait penyakit serupa COVID-19 tak kunjung sembuh juga disebabkan faktor cuaca tidak menentu. Meski begitu, menurutnya, tidak ada lonjakan tren kasus yang perlu dikhawatirkan.

Dinas Kesehatan DKI juga disebutnya terus melakukan sejumlah upaya pencegahan dan penanganan berbagai penyakit yang berpotensi menjadi wabah, melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

"Sejauh ini untuk kasus ISPA masih sesuai dengan polanya. Jadi ketika memang iklim, cuaca cenderung seperti sekarang, kasusnya biasanya agak naik. Tapi sejauh ini nggak sangat signifikan. Jadi masih di dalam kendali," ujar Ani.

Ia juga menekankan akan terus memantau laporan kasus ISPA dan penyakit lain, sembari memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah.

"Faskes yang ada di seluruh Jakarta sebanyak 292 puskesmas pembantu, 44 puskesmas kecamatan. Kami siap," kata dia.

"Di puskesmas kecamatan pun sudah 24 jam sehingga ketika warga memang merasakan gejala, silakan berobat ke puskesmas, ke faskes, sehingga bisa dilakukan deteksi dini terhadap penyakit apapun," jelasnya.

Tren Kasus COVID-19

Terkait kekhawatiran adanya kenaikan kasus menyerupai COVID-19, Ani menyebut penyakit tersebut saat ini telah masuk ke fase endemis. Sehingga meskipun penyakit COVID-19 masih ditemukan, tingkat keparahan-nya dinilai tidak terlalu tinggi.

"Tapi COVID-19 memang ada. COVID-19 itu kita sekarang adalah masuk ke fase endemis, jadi memang ada, tetapi tingkat keparahan-nya tidak tinggi. Jadi biasanya hanya banyak di kasusnya dirawat jalan saja," pungkas Ani.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.