Semakin Personal dan Berkelanjutan, Ini 6 Tren Liburan di 2026
kumparanTRAVEL October 18, 2025 10:20 AM
Tren perjalanan dunia di tahun 2026 diprediksi akan semakin unik, personal, dan penuh makna. Laporan terbaru bertajuk “Unpack ‘26” dari raksasa perjalanan Expedia Group yang menaungi Expedia, Hotels.com, dan Vrbo mengungkap enam tren utama yang akan mendominasi dunia pariwisata tahun depan.
Dari liburan bertema olahraga lokal hingga wisata literasi, berikut tren menarik yang bisa jadi inspirasi perjalanan di tahun depan seperti dilansir Mirror.

1. Fan Voyage: Liburan Sekaligus Jadi Penggemar

Pertandingan Sumo di Yasukuni Shrine, Tokyo, Jepang.  Foto: Issei Kato/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Sumo di Yasukuni Shrine, Tokyo, Jepang. Foto: Issei Kato/REUTERS
Wisatawan kini semakin mencari pengalaman yang lebih dari sekadar foto Instagram. Tren Fan Voyage menggabungkan perjalanan dengan kegiatan olahraga khas daerah, seperti sumo di Jepang atau curling di Kanada.
Konsep ini cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan budaya lokal lewat aktivitas otentik yang melibatkan komunitas setempat.

2. Salvaged Stays: Menginap di Bangunan Bersejarah

Cecil Hotel Bersejarah di LA sekarang dikenal sebagai Stay on Main. Foto: MSPhotographic/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Cecil Hotel Bersejarah di LA sekarang dikenal sebagai Stay on Main. Foto: MSPhotographic/Shutterstock
Tren berikutnya, Salvaged Stays, menekankan pengalaman menginap di akomodasi yang memadukan arsitektur lama dengan fasilitas modern.
Mulai dari bekas sekolah, stasiun kereta, hingga gedung bank tua kini disulap menjadi tempat istirahat bernilai sejarah tinggi. Hotels.com melaporkan peningkatan signifikan pada pencarian hotel jenis ini, karena wisatawan ingin merasakan “jiwa” dari tempat yang mereka singgahi.

3. Hotel Hop: Ganti Hotel, Ganti Suasana

Ilustrasi tamu hotel makan di kamar. Foto: Mariia Boiko/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tamu hotel makan di kamar. Foto: Mariia Boiko/Shutterstock
Alih-alih menginap di satu tempat saja, wisatawan--terutama generasi milenial--mulai “melompat” dari satu hotel ke hotel lain dalam satu destinasi.
Tren Hotel Hop memungkinkan wisatawan menjelajahi beragam kawasan dan suasana dalam satu perjalanan. Sebanyak 58 persen pelancong Inggris mengatakan mereka ingin “merasakan lebih banyak lingkungan lokal” dengan cara ini.

4. Readaways: Liburan untuk Pecinta Buku

Ilustrasi perempuan baca buku. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan baca buku. Foto: Shutterstock
Pengaruh #BookTok di media sosial membuat tren Readaway meningkat tajam.
Wisata bertema literasi ini mengajak pelancong untuk menikmati waktu tenang membaca di tempat yang indah, seperti vila tepi pantai, kabin pegunungan, atau kafe klasik di kota tua Eropa.
Pinterest mencatat lonjakan 265 persen pencarian ide “book club retreat”, menandakan wisata bertema buku kini menjadi pelarian baru dari hiruk-pikuk dunia digital.

5. Farm Charm: Kembali ke Alam

Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
Tren Farm Charm atau liburan bernuansa pedesaan dan pertanian makin digemari. Sebanyak 84 persen wisatawan global ingin berlibur di area peternakan, atau homestay yang dekat dengan alam.
Selain menenangkan, wisata seperti ini membantu wisatawan mengenal kehidupan agrikultural, dan mendukung komunitas lokal.

6. Set-Jetting: Jejak Lokasi Film dan Serial

Ilustrasi Inggris. Foto: Sergii Figurnyi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Inggris. Foto: Sergii Figurnyi/Shutterstock
Fenomena Set-Jetting kembali naik daun di 2026. Wisatawan mencari destinasi yang muncul dalam film atau serial favorit mereka mulai dari Tuscany di Italia hingga Yorkshire di Inggris, lokasi syuting Wuthering Heights dan Downton Abbey.
Tren ini terus berkembang berkat meningkatnya minat untuk merasakan langsung suasana lokasi yang dilihat di layar kaca.

Tren Liburan 2026: Wisata Berkelanjutan hingga Slow Travel

Ilustrasi wisata di Sri Lanka. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisata di Sri Lanka. Foto: Shutterstock
Expedia juga mengumumkan enam destinasi unggulan 2026 yang memenuhi kriteria “Smart Travel Health Check”, yakni destinasi yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan pengalaman bermakna.
Beberapa di antaranya adalah Big Sky (Montana, AS), Okinawa (Jepang), Hobart (Australia), dan Savoie (Prancis) yang mengalami lonjakan pencarian hingga 51 persen.
CEO Expedia Group Ariane Gorin menegaskan, masa depan pariwisata harus lebih “cerdas, berkelanjutan, dan menghormati budaya lokal”.
Sementara WTTC (World Travel & Tourism Council) menyebut inisiatif ini sebagai langkah penting untuk melindungi warisan budaya dan lingkungan global.
Laporan tersebut juga menyoroti kebangkitan tren slow travel di mana wisatawan memilih perjalanan lebih lambat, menikmati satu tempat lebih lama, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Sebanyak 91 persen responden mengaku liburan ideal mereka kini berfokus pada relaksasi, membaca, dan waktu berkualitas bersama keluarga.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.