Clare Waight Keller & Visi Uniqlo Ciptakan Fashion Berkualitas yang Terjangkau
kumparanWOMAN October 18, 2025 10:40 AM
Pada September 2024, Uniqlo memberi pengumuman yang cukup signifikan: Clare Waight Keller, yang sebelumnya merupakan desainer rumah mode Givenchy resmi menjadi Creative Director untuk brand fashion asal Jepang tersebut
Ini merupakan gebrakan besar bagi merek fashion high street tersebut; pertama kalinya mereka mengangkat global creative director, seorang perempuan desainer perempuan yang memiliki portfolio panjang di fashion high end.
Sebelumnya, Clare telah membuat nama Uniqlo menjadi perbincangan hangat di kalangan fashion lewat kolaborasi spesialnya Uniqlo C. Koleksi kolaborasi pertama yang diluncurkan September 2023 langsung menjadi must have items bagi banyak fashionista.
Nama Clare Waight Keller mungkin akan sulit lepas dari rumah mode mewah Chloe, Givenchy, dan gaun pengantin royal wedding Meghan Markle di 2018. Namun Clare yang memutuskan untuk mengubah haluan fashionnya sejak tahun lalu mengungkapkan bahwa keputusannya untuk bergabung dengan Uniqlo menjadi keputusan terpenting baginya.
Pertengahan September 2025 lalu, di sela-sela acara perayaan The Art and Science of LifeWear di New York, kumparanWOMAN dan beberapa media lain berkesempatan duduk dan berbincang dengan Clare.
Mengenakan pakaian serba hitam: tanktop, rok serta luaran blazer dan sandal tipis, Clare dengan ramah menyambut beberapa jurnalis dari berbagai belahan dunia di kantor pusat R&D Uniqlo di kawasan trendy Meatpacking District, New York. Pembawaannya yang laid back, ramah dan easy going menjadi salah satu bukti bagaimana ia bisa memadukan fashion berkualitas tinggi yang tetap bisa diakses semua orang.
Simak perbicangan kami berikut ini.
Anda memiliki latar belakang yang sangat berbeda sebelum bergabung dengan Uniqlo. Apa yang membuat Anda memutuskan bekerja di sini?
Faktor terbesar bagi saya sebenarnya adalah perubahan yang saya perhatikan selama COVID. Saya telah bekerja di fashion luxury sejak lama, namun pada masa itu saya jarang sekali mengenakan pakaian dari rumah mode mewah. Padahal saya punya banyak sekali pakaian hingga berlemari-lemari...mungkin ada sekitar 2500 potong pakaian. Namun saya tidak merasa bahwa satu barang pun relevan dengan masa itu.
Clare Waight Keller, Creative Director Uniqlo LifeWear. Foto: Dok. Uniqlo
zoom-in-whitePerbesar
Clare Waight Keller, Creative Director Uniqlo LifeWear. Foto: Dok. Uniqlo
Mungkin kain atau materialnya terlalu mahal, atau potongannya terlalu formal, hanya cocok dikenakan pada waktu-waktu tertentu saja. Saya tentu tidak ingin pakai pakaian mahal hanya untuk makan siang bersama teman saya. Saya ingin pakaian yang terasa chic, ada sisi keren namun tetap relevan dengan kehidupan saya sehari-hari.
Jadi ketika Uniqlo menghubungi saya, momen itu terasa natural bagi saja. Saya sudah memiliki barang dari Uniqlo yang saya pakai sering dan sejak bertahun-tahun. Jadi bagi saya, bekerja bagi Uniqlo jadi keputusan yang masuk akal, terasa seperti masa depan yang saya inginkan untuk mengembangkan kreativitas saya.
Saya juga menyukai fakta bahwa dengan Uniqlo saya dapat menjangkau lebih banyak customer. Karena sekian lama saya bekerja di dunia fashion luxury, saya sering bertemu perempuan yang berkata “Aku suka sekali desainmu, saya berharap suatu hari saya mampu membelinya.”
Lalu bagaimana rasanya melihat saat ini ada lebih banyak orang yang mengenakan rancangan Anda?
Clare Waight Keller, Creative Director Uniqlo. Foto: Dok. Uniqlo
zoom-in-whitePerbesar
Clare Waight Keller, Creative Director Uniqlo. Foto: Dok. Uniqlo
I love it! Perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Kadang saya berdiri di jalanan London, lalu saya melihat seseorang mengenakan celana santai atau baju kaos, dan saya berpikir, “Wah itu rancangan saya”.
Mungkin terdengar lucu bahwa saya bisa mengenali celana santai atau T-shirt yang mungkin terlihat serupa di mana-mana, namun saya benar-benar bisa membedakan rancangan saya untuk Uniqlo.
Karena ada kekhasan dari sisi bahan, detail, potongan. Dan ketika saya melihat itu, saya menyadari bahwa saya telah mencapai satu misi saya. Dan saya sangat bangga akan hal tersebut.
Peluncuran koleksi Uniqlo: C 2024 di PIM 3. Foto: Dok. Uniqlo
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran koleksi Uniqlo: C 2024 di PIM 3. Foto: Dok. Uniqlo
Apakah ada keraguan sebelum menerima peran yang ditawarkan Uniqlo untuk menjadi creative director, atau langsung merasa itu adalah keputusan yang tepat?
Jujur saya merasa sangat bersemangat ketika ditawari posisi ini. Tentu saja ini datang dengan tanggung jawab yang besar, saya harus sangat berhati-hati karena skalanya yang sangat besar.
Kami memiliki sekitar 2500 toko di seluruh dunia, sehingga hal-hal yang kesannya kecil, seperti memilih shade warna yang salah bisa menjadi kesalahan yang sangat besar karena skala produksi kami masif. Itu adalah bagian tantangannya, tapi juga yang membuat menjadi tantangan yang menarik. Buat saya, ini memberi ruang yang sangat menyenangkan untuk berkreasi.
Dan untungnya di tengah skala yang sangat besar tersebut, saya masih memiliki line Uniqlo C, di mana saya bisa melakukan eksperimen, bermain serta mengambil risiko-risiko kreatif. Keseimbangan antara dua hal tersebut, membuat saya bersemangant menjalani peran saya.
Konsep LifeWear menjadi inti dari identitas Uniqlo. Bagaimana Anda menerjemahkan itu secara personal dan bagaimana hal itu membentuk arahan kreatif Anda saat mendesain?
Desainer mode asal Inggris, Clare Waight Keller, berpose saat tiba di The BoF 500 Gala yang digelar di Hotel Shangri-La, Paris, pada 28 September 2024. Acara ini berlangsung di sela-sela gelaran Paris Fashion Week Spring-Summer 2025. Foto: GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Desainer mode asal Inggris, Clare Waight Keller, berpose saat tiba di The BoF 500 Gala yang digelar di Hotel Shangri-La, Paris, pada 28 September 2024. Acara ini berlangsung di sela-sela gelaran Paris Fashion Week Spring-Summer 2025. Foto: GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP
Filosofi LifeWear adalah tentang membuat sesuatu yang dapat membuat hidup sehari-hari lebih baik. Saya selalu berpikir mengenai hal tersebut, apalagi saat ini saya juga sering traveling.
Ketika dalam sebuah perjalanan, saya harus menjaga tampilan agar tetap terlihat rapi dan profesional, namun juga ingin merasa nyaman dalam berpakaian.
Saya melihat perubahan gaya hidup signifikan saat COVID, dari dunia mode mewah ke masa di mana semua orang bekerja dari rumah dan mengadopsi gaya hidup hybrid. Saat itu saya berpikir, akan ada perubahan fundamental dari cara kita hidup dan berpakaian.
Sementara luxury fashion saat itu dalam berbagai cara tetap sama- sangat high level, fokus pada runway- meskipun hidup kita jadi lebih kasual.
Koleksi Fall Winter 2025 Uniqlo dipamerkan saat acara perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Fall Winter 2025 Uniqlo dipamerkan saat acara perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
Jadi LifeWear bagi saya menjadi solusi untuk perubahan tersebut. LifeWear adalah tentang menawarkan gaya yang keren pada item-item pakaian yang penting dan mendasar, seperti T-shirt, jeans, celana chino, kemeja flannel. Namun sambil tetap memastikan bahwa setiap item tersebut memiliki hal yang spesial dan dibuat dengan rancangan dan teknologi khusus.
Itulah filosofi yang saya bawa ke Uniqlo; membawa sentuhan runway terhadap pakaian penting di keseharian serta mengkurasi fashion ke hal-hal yang benar berarti dan dibutuhkan.
Bagaimana dengan cara berpakaian Anda sendiri Clare? Sebagai seorang mantan desainer rumah mode mewah, apakah ada cara berpakaian yang berubah sejak Anda bergabung dengan Uniqlo
Desainer Clare Waight Keller. Foto: Patrick KOVARIK / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Desainer Clare Waight Keller. Foto: Patrick KOVARIK / AFP
Tentu saja. Saya bisa bilang sekarang sekitar 60-70 persen pakaian saya adalah Uniqlo. Setiap musim saya akan menambah sekitar 5 baju dari koleksi-koleksi baru. Dan ini benar-benar pakaian yang terus berevolusi menurut saya.
Pada koleksi Uniqlo C, setiap palet warna musim baru akan melengkapi warna musim sebelumnya. Jadi warna dari koleksi pertama masih cocok dipadukan dengan item dari koleksi kelima, misalnya. Itu yang menjadi ide dan konsep saya untuk sustainable fashion.
Koleksi Fall Winter 2025 dipamerkan pada perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Fall Winter 2025 dipamerkan pada perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
Sebagai seorang desainer untuk brand besar seperti Uniqlo, bagaimana Anda mengukur kesuksesan di luar angka penjualan? Dan apa ambisi Anda di masa depan untuk Uniqlo di bawah kepemimpinan Anda sebagai desainer?
Clare Waight Keller bersama duta Uniqlo Roger Federer & Cate Blanchett di acara Perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
zoom-in-whitePerbesar
Clare Waight Keller bersama duta Uniqlo Roger Federer & Cate Blanchett di acara Perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025). Foto: UNIQLO
Secara khusus saya sangat bangga menyambut Cate Blanchett sebagai Global Ambassador terbaru Uniqlo. Karena saya yakin ia akan menyampaikan pesan yang kuat untuk customer perempuan di seluruh dunia. Ini yang membuat saya sangat bersemangat, karena bersama-sama kami akan bisa mendukung dan memberdayakan lebih banyak perempuan dan kemudian juga melakukan hal-hal bernilai lebih bagi perempuan.
Peran saya saat ini sebagai Creative Director adalah fokus untuk membangun reputasi Uniqlo di luar reputasi yang sudah dikenal luas sebagai merek pakaian untuk kebutuhan dasar sehari-hari.
Malam kemaren (acara LifeWear di Museum of Modern Art New York pada 15 September-red) Cate mengenakan setelah suit rancangan saya untuk Uniqlo dan dia terlihat keren sekali. Dan saya berpikir, “Oh Tuhan, jika seseorang seperti Cate Blanchett bisa tetap cocok mengenakan suit seharga 140 Dolar, ini adalah hal yang sangat spesial.”
Perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025) dihadiri pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai (tengah) dan Anna Wintour. Foto: UNIQLO
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Uniqlo LifeWear di Museum of Modern Art (MoMA) New York, Senin (15/9/2025) dihadiri pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai (tengah) dan Anna Wintour. Foto: UNIQLO
Bisa menawarkan level gaya tersebut dengan kualitas yang kami miliki serta harga yang terjangkau adalah hal yang sangat istimewa.
Bicara masa depan, apa visi personal untuk tahap selanjutnya bagi LifeWear, katakanlah untuk 5 atau 10 tahun mendatang?
Saya tentu saja berharap saya masih di sini! Tapi sesungguhnya faktor sains di Uniqlo lah yang benar-benarn saya kagumi. Masih ada banyak hal yang perlu kami lalukan. Menjadi brand dan perusahaan yang lebih sustainable, beradaptasi dengan perubahan iklim, mengembangkan material dan teknologi yang membuat hidup lebih baik tanpa mengorbankan sisi keindahan fashion.
Kami ingin terus menyegarkan gaya semua orang dengan cara yang lebih berarti, artinya tidak memproduksi berlebihan namun membuat evolusi barang-barang esensial dengan pemikiran yang dalam. Itulah inti dari LifeWear.
Dan seperti saya katakan sebelumnya, kami ingin terus juga melakukan memberdayakan perempuan melalui desain, visibility, dan mengangkat suara perempuan. Ini hal yang akan menjadi komitmen besar saya ke depannya, terutama bersama duta terbaru kami Cate Blanchett.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.