Usai Fitnah Indonesia dan Tuding Erick Thohir, FAM Ungkap Pelapor Skandal Naturalisasi 7 Pemain Timnas Malaysia
Wila Wildayanti October 18, 2025 07:15 PM

BOLASPORT.COM - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya mengungkapkan bahwa pelapor dari skandal naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia bukan orang Indonesia apalagi Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Namun, ternyata warga Vietnam yang melayangkan laporan ke FIFA.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memang sebelumnya sempat dituding melaporkan soal masalah naturalisasi pemain Timnas Malaysia.

Ini bermula dari Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim yang mengunggah foto tangkapan layar mengenai empat artikel terkait standar ganda FIFA dan dukungan Malaysia terhadap Palestina pada Sabtu (27/9/2025) yang kemudian dihapus.

Selain artikel tersebut, Ismail juga memposting artikel media Malaysia berjudul Hukuman Kepada FAM bukti Swistandard FIFA.

Dalam artikel itu, di klaim bahwa ada campur tangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam hukuman FIFA untuk Malaysia.

Tunku Ismail memang tidak secara gamblang menulis nama Erick Thohir, tapi netizen Indonesia meyakini Putra Mahkota itu menuduh Indonesia.

Apalagi Tunku Ismail mengunggah artikel yang menuding Erick Thohir. Bahkan ia juga dalam X menayakan ‘siapa yang ada di New York?’.

Pertanyaan tersebut dianggap netizen sebagai fitnah karena Presiden RI Prabowo Subianto memang belum lama diketahui bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di New York.

Setelah memfitnah Indonesia dan menuding Erick Thohir sebagai pelapor naturalisasi Timnas Malaysia, karena menyebut ada pihak yang tidak senang mereka maju.

Wakil Presiden FAM, Datuk S. Sivarundaram, akhirnya buka suara dan blak-blakan bicara soal pelapor skandar naturalisasi 7 pemain Timnas Malaysia.

Malaysia memang dapat hukuman dari FIFA karena pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.

Bahkan tujuh pemain naturalisasi Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano ini dapat larangan beraktivitas selama 12 bulan di dunia bola.

Datuk S. Sivarundaram membeberkan bahwa kronologi kasus ini bermula pada akhir 2024 lalu, ketika FAM menjalankan program terstruktur untuk mencari pemain berdarah Malaysia agar bisa memperkuat Timnas Malaysia.

Akan tetapi, adanya kesalahan teknis dalam dokumentasi terjadi karena pengajuan dokumen dilakukan buru-buru agar memenuhi tenggat waktu pendaftaran.

“Begitu para pemain menerima paspor, FAM menulis surat kepada Departemen Pendaftaran Nasional (NRD) untuk mengonfirmasi dokumen garis keturunan,” ujar Sivasundaram sebagaimana dikutip BolaSport.com dari media Malaysia, New Straits Times, Sabtu (18/10/2025).

“FAM harus mengebut pengajuan dokumen demi memenuhi tenggat pendaftaran, dan dalam proses itu terjadi kesalahan teknis yang luput dari perhatian,” ucapnya.

Menurutnya dengan adanya kesalahan tersebut, ini yang jadi fokus penyelidikan FIFA.

Pasalnya, ini ada pelapor yang ternyata bukan warga Indonesia apalagi Erick Thohir.

Wakil Presiden FAM itu mengungkapkan ternyata pelapor dari skandal naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia adalah warga Vietnam.

Pelaporan ini terjadi tepat setelah Vietnam dibantai Timnas Malaysia 0-4 dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 10 Juni 2025 lalu.

Buntut kekalahan telak itu, warga Vietnam pun mencurigai tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini.

“Kesalahan tersebut kemudian menjadi fokus penyelidikan FIFA setelah seorang warga Vietnam melayangkan pengaduan pada 11 Juni, mempertanyakan keaslian dokumen pemain,” jelasnya.

Saat ini FAM pun masih menegaskan bahwa para pemain ini dinaturalisasi secara sah sesuai hukum Malaysia.

FAM mengatakan bahwa saat ini proses hukum sedang berlangsung.

Mereka juga telah mengajukan banding pada 14 Oktober lalu agar FIFA meninjau secara menyeluruh dan adil.

Walaupun Sivasundaram menekankan bahwa FAM akan menghormati proses FIFA sepenuhnya.

“FAM tetap teguh pada misi kami untuk menjunjung transparansi, melindungi reputasi sepak bola Malaysia, dan terus membangun Harimau Malaya yang kuat dan kompetitif di masa depan,” tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.