Kemeriahan Purwaso 2025, Lomba Olahraga Tradisional yang Selalu Dinanti Warga Solo Tiap Tahun
M Syofri Kurniawan October 18, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, SOLO -  Kegiatan Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso) 2025 di Lapangan Kota Barat, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, berlangsung sangat meriah, Sabtu (18/10/2025).

Kegiatan tahunan yang digelar oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta ini disambut antusias oleh ratusan warga dari lima kecamatan se-Kota Surakarta.

Acara pembukaan dihadiri oleh Wali Kota Surakarta Resapati Ardi Ahmad, perwakilan DPRD Kota Surakarta Sekar Tanjung, jajaran Forkopimda, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah, serta para pegiat olahraga masyarakat dan perwakilan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Surakarta.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta, Rini Kusumandari menyampaikan bahwa Porwaso 2025 merupakan agenda rutin tahunan sebagai wadah pengembangan dan pelestarian olahraga tradisional, serta ajang mempererat tali silaturahmi dan semangat kebersamaan antarwarga Solo.

“Porwaso tahun ini diikuti 309 atlet dari lima kecamatan, yakni Banjarsari, Laweyan, Serengan, Jebres, dan Pasar Kliwon. Mereka berpartisipasi dalam enam cabang olahraga tradisional, yaitu estafet bakpia, kasti, ketapel, egrang estafet, senam KJ 2022, dan lomba yel-yel Porwaso dengan iringan musik tradisional,” jelas Rini.

Lebih lanjut, Rini menuturkan bahwa kegiatan ini didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan dan Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 78 Tahun 2024 tentang Pengembangan Keolahragaan.

“Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran masyarakat, menumbuhkan budaya olahraga di masyarakat, melestarikan olahraga tradisional, dan mendukung tercapainya Kecamatan Berdaya di Kota Surakarta,” tambahnya.

Rini juga menyampaikan bahwa pemenang lomba akan memperoleh penghargaan dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

“Juara umum pertama mendapatkan Rp10 juta, juara umum kedua Rp7,5 juta, dan juara umum ketiga Rp5 juta. Selain itu, disediakan pula hadiah harapan dan doorprize bagi peserta yang beruntung,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, panitia, dan pihak terkait yang telah mempersiapkan kegiatan dengan baik.

“Porwaso bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga wujud nyata semangat warga Solo yang sehat, guyub, dan berbudaya. Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan semangat sportivitas di tengah masyarakat,” ujar Wakil Wali Kota.

Astrid menegaskan pentingnya menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehari-hari.

“Olahraga tidak hanya tentang kompetisi dan prestasi, tetapi juga tentang menjaga kebugaran, memperkuat karakter, serta menumbuhkan rasa kebersamaan. Kami ingin masyarakat Solo terus aktif berolahraga dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya hidup sehat,” imbuhnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan sportivitas.

“Dalam setiap pertandingan, kemenangan bukanlah tujuan utama. Yang lebih penting adalah bagaimana kita belajar menghargai proses, menghormati lawan, dan menjaga persaudaraan antarwarga. Semua peserta adalah pemenang bila semangat kebersamaan tetap terjaga,” tegasnya.

Senada dengan Astrid, Wali Kota Solo Respati Ardi mengapresiasi antusiasme warga yang begitu besar untuk mengikuti Porwaso tahun ini.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan warga Solo tetap terjaga. Melalui olahraga tradisional, kita bisa melestarikan budaya sekaligus menjaga kesehatan masyarakat. Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujar Respati.

Respati Ardi menegaskan Pemerintah Kota Surakarta akan terus mendukung pengembangan kegiatan olahraga masyarakat baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Solo yang Sehat, Aktif, dan Bahagia.

Suasana semakin semarak ketika para peserta mulai mengikuti berbagai perlombaan dengan penuh semangat.

Sorak-sorai yel-yel dari masing-masing kontingen menambah warna tersendiri dalam kegiatan yang kental dengan nuansa kekeluargaan tersebut.

Salah satu peserta, Rosi, dari Kecamatan Serengan mengaku senang bisa berpartisipasi.

“Kami latihan berhari-hari agar bisa tampil maksimal. Walaupun capek, tapi senang bisa ikut melestarikan olahraga tradisional dan mempererat kebersamaan warga,” ungkapnya dengan semangat.

Melalui penyelenggaraan Porwaso 2025, Pemerintah Kota Surakarta berharap semangat gotong royong dan persatuan antarwarga semakin kuat. 

Menurut Astrid, kegiatan ini bukan hanya arena kompetisi, tetapi juga menjadi ruang pertemuan sosial yang memperkuat rasa memiliki terhadap Kota Surakarta.

“Porwaso juga menjadi bagian dari strategi Pemkot untuk memperluas pembinaan olahraga di tingkat masyarakat dan memperkuat budaya hidup sehat di kalangan warga,” ujarnya.

“Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen menjadikan kegiatan olahraga masyarakat sebagai sarana membangun karakter, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kualitas hidup warga. Mari terus jaga semangat kebersamaan demi mewujudkan Solo yang sehat, aktif, dan berbudaya,” imbuhnya. (waw)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.