BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Wisata alam Goa Batu Hapu di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), menyimpan pesona menakjubkan.
Meski belum seramai objek wisata lain, Goa Batu Hapu menjadi daya tarik tersendiri berkat fenomena cahaya alami dan udara sejuk khas pegunungan.
Salah satunya pengunjung bernama Selvi, yang mengaku baru pertama kali datang dan langsung jatuh hati dengan pesona wisata alam tersebut.
“Baru pertama kali saya ke sini. Ternyata Goa Batu Hapu ini indah banget, udaranya sejuk dan pemandangan alamnya bagus,” ujar Selvi kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (16/10/2025).
Meski perjalanan menuju lokasi masih melewati beberapa ruas jalan yang rusak, Selvi menilai pemandangan sepanjang perjalanan menjadi pengobat lelah.
“Perjalanan memang agak rusak, tapi view kiri kanannya bagus banget. Jadi enggak nyesel datang ke sini,” katanya.
Menurutnya, Goa Batu Hapu menawarkan sensasi wisata alam yang berbeda. Di dalam gua, pengunjung bisa menikmati keindahan batuan alami dan suasana tenang yang jarang ditemui di tempat lain.
“Katanya guanya bagus walaupun agak gelap. Pas masuk ke dalam, memang unik dan alami banget,” ucapnya sambil tersenyum.
Selvi pun mengajak wisatawan lain agar tidak melewatkan destinasi alam andalan Kabupaten Tapin ini.
“Kalau ke Tapin, apalagi ke Binuang, jangan lupa mampir ke Goa Batu Hapu. Lihat keindahannya, pasti enggak nyesel,” pesan warga Kota Banjarmasin ini.
Dengan keindahan alam yang masih alami dan keramahan warga sekitar, Goa Batu Hapu kian dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Tapin.
Pemerintah desa dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat pun terus berupaya mempercantik kawasan ini agar makin nyaman dikunjungi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Goa Batu Hapu, Pardiana, mengatakan bahwa keunikan utama gua ini terletak pada lubang besar di bagian tengahnya.
Pada waktu tertentu, terutama sekitar tengah hari, sinar matahari menembus celah gua dan memantul indah di dinding bebatuan.
“Waktu pantulan sinar matahari itu hanya sekitar satu jam. Banyak pengunjung yang datang sore hari atau siang menjelang tengah hari untuk berswafoto, karena pantulan cahaya di dalam gua sangat bagus,” ujar Pardiana kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, selain panorama cahaya alami, pengunjung juga dapat menikmati suasana alam yang masih asri dan udara sejuk di sekitar gua.
Bagi wisatawan yang suka petualangan, Pokdarwis sudah menyiapkan jalur pendakian menuju puncak Batu Hapu untuk menikmati pemandangan dari ketinggian.
“Kami dari Pokdarwis terus melakukan pembenahan. Area depan gua sedang kami tata menjadi taman dan tempat duduk pengunjung. Ke depan juga akan dikembangkan wisata gua air dan gua kelelawar,” jelasnya.
Pardiana menambahkan, pihaknya berharap dukungan pemerintah daerah maupun provinsi untuk membantu peningkatan fasilitas wisata dan perbaikan akses jalan menuju lokasi.
“Sekarang jalan dari Binuang ke Batu Hapu sudah lumayan, tapi masih perlu pengaspalan supaya pengunjung lebih nyaman,” harapnya.
Meski masih dalam tahap pengembangan, Goa Batu Hapu terus menjadi kebanggaan warga Desa Batu Hapu.
Dengan semangat Pokdarwis dan dukungan pemerintah, destinasi ini diharapkan bisa menjadi ikon wisata alam baru di Kabupaten Tapin.
Objek wisata alam Goa Batu Hapu di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, jaraknya sekitar 12 kilometer dari Binuang, ibu kota kecamatan di Kabupaten Tapin, dan sekitar 42 kilometer dari Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin.
Kepala Desa Batu Hapu, Mardiono, mengatakan saat ini akses menuju objek wisata Goa Batu Hapu sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
“Akses jalan sekarang sudah mendingan. Sebagian besar jalan sudah beraspal dan hanya sebagian kecil yang rusak,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Selain melalui Hatungun, wisatawan juga bisa menuju Goa Batu Hapu lewat akses alternatif melalui Kecamatan Salam Babaris dan Kecamatan Tapin Selatan.
Namun, Mardiono mengakui belum tersedia petunjuk arah di sepanjang jalur alternatif tersebut.
“Tahun ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan membantu pembangunan empat unit gazebo di kawasan wisata,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan objek wisata alam ini turut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Sejumlah pelaku UMKM lokal turut berkembang, seperti usaha keripik pisang, talas, dan singkong yang banyak dijajakan oleh warga setempat.
Meski begitu, pengembangan Goa Batu Hapu masih menghadapi tantangan klasik, yakni minimnya pendanaan.
“Padahal rencana pengembangan sudah ada, termasuk mempercantik area goa kelelawar yang di dalamnya terdapat aliran sungai alami,” pungkas Mardiono. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)