TRIBUNMADURA.COM - Insiden salah tangkap terjadi di Bandara Kualanamu Internasional, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu (15/10/2025).
Kali ini peristiwa tersebut menimpa Ketua DPD Partai Nasdem, Iskandar ST.
Adapun anggota polisi yang melakukan kesalahan fatal itu personel Polrestabes Medan.
Terkait hal ini, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan permohonan maaf
"Saya selaku kapolda meminta maaf atas tindakan anggota kami dan kami melakukan tindakan tegas," kata Whisnu saat memberikan keterangan di Universitas Negeri Medan (Unimed) pada Sabtu (18/10/2025).
Whisnu menjelaskan bahwa tindakan terhadap Iptu J, Aiptu JP, Aiptu AS, dan Briptu ES, yang terlibat dalam penangkapan, sudah diproses.
"Saya kira sudah diproses oleh Bidpropam dan nanti kita harapkan yang terbaik," ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Bidpropam sedang mendalami kesalahan prosedur yang terjadi dalam insiden tersebut.
"Ini lagi didalami oleh Bidpropam," sambung Whisnu.
Terkait adanya dugaan keterlibatan perwira polisi dalam insiden ini, Whisnu belum memberikan keterangan perinci.
"Nanti kita sampaikan," tambahnya.
Sebelumnya, Kompol Siti Rohani, Kasubbid Penmas Polda Sumut, mengonfirmasi bahwa empat personel Polrestabes Medan telah dikenakan tindakan penempatan khusus (patsus) sejak Jumat (17/10/2025) malam.
“Iya benar (dipatsus) sejak Jumat (17/10/2025) malam,” ujar Siti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).
Mereka saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan terkait prosedur penangkapan yang berujung pada salah orang tersebut.
Kronologi salah tangkap
Insiden ini terjadi saat Iskandar hendak terbang ke Jakarta dengan pesawat Garuda GA193 pada pukul 19.25 WIB.
"Saat pesawat siap-siap untuk terbang. Semua penumpang sudah masuk. Tiba-tiba masuk lah 4-5 orang, ada AVSEC, kru pesawat dan pria berbaju preman," kata Iskandar.
Iskandar diminta untuk turun dari pesawat karena disebut terlibat dalam sebuah kasus.
Ia kooperatif dan keluar dari pesawat sambil membawa barang bawaannya.
"Setelah di luar (garbarata) saya tanya, kenapa saya ditangkap. Saya minta surat perintahnya."
"Dikasih tunjuk lah. Di situ saya lihat, surat dari Polrestabes Medan. Memang ada nama Iskandar, kasus judi online," ungkapnya.
Namun, setelah beberapa saat, seseorang dari tim tersebut meneriakkan bahwa terjadi kesalahan identitas.
"Terus tiba-tiba ada yang teriak salah, salah, salah orang."
"Mungkin polisi lah itu. Tak lama yang menurunkan saya ini menghindar. Jadi gak ngaku polisi lagi mereka," sambung Iskandar.
Akibat insiden ini, penerbangan mengalami keterlambatan sekitar 20 menit.
Iskandar meminta AVSEC meminta maaf langsung kepada penumpang di dalam pesawat.
Setelah insiden tersebut, Iskandar melanjutkan penerbangannya ke Jakarta dan mengungkapkan kekecewaannya terhadap profesionalitas aparat, serta menyatakan akan menempuh langkah hukum.