Ringkasan Berita:
- Mensos Gus Ipul menyampaikan duka Presiden RI dan serahkan bantuan untuk santri korban tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), di Pendapa Agung Bangkalan, Madura.
- Total bantuan Kementerian Sosial mencapai Rp 891 juta, meliputi santunan ahli waris, korban luka, sembako, atensi dan pemberdayaan usaha.
- Korban meninggal tercatat 63 orang dari berbagai daerah, sementara korban luka-luka sebanyak 104 orang dan masih ada 16 orang dalam asesmen.
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mewakili Presiden Prabowo Subianto menghadiri Tahlil Bersama untuk para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), yang menjadi korban musibah beberapa waktu lalu.
Acara digelar di Pendapa Agung Bangkalan, Madura, Sabtu (18/10/2025) malam.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan duka cita mendalam dari Presiden Prabowo.
“Saya menyampaikan salam Pak Presiden secara khusus kepada bapak dan ibu sekalian, tentu Pak Presiden sudah pernah menyampaikan sebelumnya bahwa turut berduka dan berbela sungkawa,” tutur Gus Ipul.
Ia menyebut, musibah ini mengguncang hati masyarakat dan menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.
"Saya Menteri Sosial, H Saifullah Yusuf diberi tugas Bapak Presiden RI untuk memberikan atensi, perhatian dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Dalam rangka kita menghadapi musibah yang sungguh-sungguh ini merupakan suatu hal yang menghentakkan hati kita, mengagetkan hati kita semua, dan tentu kita semua berduka," ujarnya.
Gus Ipul menjelaskan, Presiden Prabowo memerintahkan banyak kementerian untuk diminta memberikan dukungan dan bantuan, sesuai dengan bidangnya masing-masing dan prosedur yang menjadi pedoman pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah dan TNI/Polri setiap ada musibah.
“Ada 3 tugas dan tanggung jawab kementerian sosial, pertama dalam rangka memberikan perlindungan sosial dan jaminan sosial, kedua rehabilitasi sosial dan ketiga adalah pemberdayaan sosial,” jelasnya.
Korban Meninggal dan Luka-luka
Kementerian Sosial mencatat hingga 18 Oktober 2025, total korban meninggal dunia mencapai 63 orang dari berbagai daerah. Rinciannya:
Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 104 orang, dengan mayoritas berasal dari Surabaya (38 orang) dan Bangkalan (19 orang). Sebanyak 16 orang lainnya masih dalam proses asesmen.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga menyampaikan total bantuan dari Kemensos kepada para korban dan keluarga, yakni sebesar Rp 891.345.382. Rinciannya:
“Bantuan ini bagian dari tanggung jawab Kemensos dalam perlindungan sosial, rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat terdampak,” terang Gus Ipul.
Gus Ipul menutup sambutannya dengan doa dan harapan, agar musibah ini menjadi penguat solidaritas antara santri, ulama dan pemerintah serta membawa berkah dan rahmat dari Allah SWT.
“Sekali lagi kita duduk bersama di Pendapa Agung Bangkalan untuk berkirim doa secara kepada para syuhada, para santri yang telah mendahului kita dalam musibah beberapa minggu yang lalu,” tutup Gus Ipul.
Tahlil bersama ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Bangkalan, tokoh ulama dan pimpinan pondok pesantren.
Hadir di antaranya Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Ketua DPRD Dedy Yusuf, Kapolres AKBP Hendro Sukmono, Ketua MUI/PCNU Bangkalan KH Makki Nasir, Rois Syuriyah PCNU Sampang KH Syafiuddin Abdul Wahid serta Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH Abdus Salam Mujib.
Bupati Lukman menyatakan, bahwa pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat bersinergi dalam memberikan bantuan sesuai kewenangan masing-masing.
“Dari Kementerian Sosial mengharap ada tindak lanjut untuk membantu pemulihan,” ucapnya.