Grid.ID- Isu kedatangan pelatih legendaris asal Belanda, Louis van Gaal, tengah mengguncang publik sepak bola Indonesia. Siapakah dia? Berikut profilLouis van Gaal yangdisebut-sebut menjadi kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert, yang baru saja diberhentikan dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada Kamis (16/10/2025).
Rumor ini semakin kuat setelah media olahraga asal Belanda, 433, mengabarkan bahwa Van Gaal akan menggelar konferensi pers besar pada Senin (20/10/2025). Kabar tersebut memicu spekulasi luas bahwa ia akan mengumumkan langkah besar dalam kariernya, mungkin termasuk menjadi pelatih baru skuad Garuda.
Hingga Sabtu (18/10/2025) malam, belum ada pernyataan resmi dari PSSI. Namun, jurnalis sepak bola internasional Victor Catalina melalui akun X (Twitter) bahkan sudah menulis, “Selamat Datang Louis van Gaal,” seolah mengonfirmasi kabar tersebut. Bagi yang penasaran dengan sosoknya, berikut profil Louis van Gaal yang sudah kami himpun dari Kompas.com dan Tribunnews.com, Minggu (19/10/2025).
Profil Louis van Gaal
Louis van Gaal atau Aloysius Paulus Maria van Gaal ini dikenal sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh di dunia sepak bola modern. Lahir di Amsterdam pada 8 Agustus 1951, Van Gaal dikenal dengan filosofi permainan yang disiplin, kolektif, dan sangat terstruktur.
Selama karier panjangnya, ia telah mengoleksi lebih dari 20 trofi bergengsi, termasuk gelar Liga Champions 1995 bersama Ajax Amsterdam.Pria berusia 74 tahun itu juga pernah menukangi klub-klub elite Eropa seperti Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester United.
Gaya kepelatihannya yang tegas dan penuh perhitungan membuat Van Gaal disegani banyak pemain. Di bawah arahannya, lahir bintang-bintang besar dunia seperti Patrick Kluivert, Clarence Seedorf, Edgar Davids, hingga Xavi Hernandez. Kini, di usianya yang tak lagi muda, ia masih aktif sebagai Konsultan Akademi Ajax Amsterdam, berfokus membina generasi muda agar siap bersaing di level internasional.
Perjalanan Karier
Louis van Gaal memulai kariernya di dunia sepak bola sebagai pemain Ajax sebelum bergabung dengan klub Belgia, Royal Antwerp. Setelah pensiun, ia memulai perjalanan baru sebagai asisten pelatih AZ Alkmaar pada 1986. Kesempatan besar datang lima tahun kemudian, saat Ajax mempercayakan posisi pelatih utama kepadanya pada 1991.
Selama enam tahun di Amsterdam, Van Gaal membawa Ajax berjaya dengan total 11 gelar, termasuk tiga Eredivisie dan satu trofi Liga Champions pada 1995. Kesuksesan itu membuatnya dilirik Barcelona, di mana ia mempersembahkan dua gelar La Liga (1997/1998 dan 1998/1999) serta satu Copa del Rey.
Di Bayern Munchen, ia membawa klub Jerman tersebut menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal pada musim 2009/2010. Sementara saat menukangi Manchester United, Van Gaal berhasil mempersembahkan gelar FA Cup 2015/2016 sebelum akhirnya meninggalkan klub Inggris tersebut.
Dalam profil Louis van Gaal, perjalanan Van Gaal bersama Timnas Belanda menjadi salah satu bagian paling penting. Ia tercatat tiga kali menukangi Oranje periode 2000–2001, 2012–2014, dan 2021–2022.
Pencapaian terbaiknya datang pada Piala Dunia 2014 di Brasil, ketika ia membawa Belanda finis di peringkat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Brasil dengan skor telak 3–0. Hasil tersebut menjadi salah satu prestasi terbaik dalam sejarah Timnas Belanda.
Delapan tahun kemudian, Van Gaal kembali memimpin tim di Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun, langkah Belanda harus terhenti di babak perempat final setelah kalah dramatis dari Argentina lewat adu penalti. Meski demikian, gaya taktis dan kepemimpinan Van Gaal tetap mendapat pujian dari berbagai kalangan.
Filosofi dan Gaya Kepemimpinan
Louis van Gaal dikenal sebagai pelatih yang memiliki pendekatan metodis terhadap sepak bola. Ia menekankan pentingnya struktur, kerja sama tim, dan penguasaan taktik. Bagi Van Gaal, sepak bola bukan hanya tentang talenta individu, tetapi tentang harmoni dan disiplin. Filosofinya yang terkenal, “The team is the star,” menegaskan bahwa kolektivitas lebih penting daripada satu pemain bintang.
Selama kariernya, Van Gaal juga dikenal tegas dan tidak segan menegur pemain yang tidak mengikuti instruksi. Meski sering dianggap keras, banyak anak asuhnya yang mengaku belajar banyak darinya, terutama tentang mentalitas dan profesionalisme.
Potensi Besar bagi Sepak Bola Indonesia
Jika rumor ini benar dan Louis van Gaal resmi menangani Timnas Indonesia, maka ini akan menjadi tonggak sejarah besar bagi sepak bola nasional. Dengan pengalaman lebih dari 928 pertandingan resmi dan rekor kemenangan mencapai 563 laga (menurut Transfermarkt), Van Gaal bisa membawa perubahan besar dalam struktur permainan dan mentalitas skuad Garuda.
Kehadirannya diyakini mampu memperkuat fondasi taktis, meningkatkan disiplin pemain, dan menanamkan filosofi sepak bola modern yang berorientasi pada kolektivitas. Tak heran, publik sepak bola Tanah Air kini menanti konferensi pers besar yang dijadwalkan Senin (20/10/2025) untuk mengetahui apakah kabar ini benar adanya atau sekadar rumor belaka.
Apapun hasilnya, profil Louis van Gaal menggambarkan sosok pelatih dengan dedikasi tinggi, karakter kuat, dan visi besar. Jika benar bergabung dengan Indonesia, maka Timnas Garuda tak hanya mendapat pelatih, tetapi juga seorang mentor yang mampu membentuk generasi baru pesepak bola bermental juara.