Universitas Wijaya Putra Surabaya Tegaskan Komitmen sebagai Kampus Pemberdayaan Sektor UMKM
irwan sy October 19, 2025 11:32 PM
Ringkasan Berita:
  • Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menegaskan komitmennya sebagai kampus pemberdayaan sektor UMKM.
  • UWP berhasil meraih 54 pendanaan penelitian dan pengabdian dari Kemendikbudristek dengan nilai lebih dari Rp 3 miliar.
  • UWP secara khusus mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan inovasi sosial dan teknologi, terutama di sektor UMKM.
  • Para wisudawan UWP tidak hanya lulus dengan gelar akademik tetapi juga menunjukkan prestasi dalam berbagai program inovasi dan wirausaha sosial.

SURYA.co.id | SURABAYA – Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menegaskan komitmennya sebagai kampus berdampak melalui penguatan riset, pengabdian masyarakat, dan pemberdayaan sektor UMKM.

Komitmen ini kembali ditegaskan dalam Wisuda Sarjana Tahun 2025 yang diikuti 363 wisudawan UWP di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu (19/10/2025).

Rektor UWP Surabaya, Dr Budi Endarto SH MHum, menyampaikan bahwa tahun 2025 UWP berhasil meraih 54 pendanaan penelitian dan pengabdian dari Kemendikbudristek dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 3 miliar.

“Perolehan ini menegaskan komitmen UWP dalam mendukung inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berada di posisi kelima dalam perolehan penelitian dan kedua dalam bidang pengabdian masyarakat di LLDIKTI Wilayah 7 Jawa Timur,” ujar Budi.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah hibah dibanding tahun 2024 menunjukkan bertambahnya sumber pendapatan non-tradisional dan semakin mendekatkan UWP pada visinya menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan sociopreneurship berbasis riset tahun 2030.

Menurut Budi, konsep kampus berdampak bukan sekadar jargon, tetapi paradigma yang diterapkan dalam setiap kegiatan akademik.

“Kampus berdampak itu dua hal. Pertama, mampu mengidentifikasi persoalan sosial. Kedua, melahirkan inovasi berbasis sains dan teknologi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

UWP, kata Budi, terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan inovasi sosial terutama di sektor UMKM.

Berbagai penelitian diarahkan untuk menemukan solusi atas persoalan sosial, teknologi ramah lingkungan, dan digitalisasi pemasaran.

“Kami punya profesor yang fokus di bidang UMKM, bahkan melakukan riset di kampung-kampung adat seperti di Tuban, Jombang, dan Lamongan. Dari situ muncul inovasi sosial dan teknologi yang membantu pelaku usaha kecil,” paparnya.

Ia menilai penguatan UMKM menjadi bagian penting dalam mendukung target pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara maju pada 2045.

“Kalau ingin jadi negara maju, kuncinya memperkuat UMKM. Pemerintah tidak bisa sendiri, kampus harus hadir dan berperan,” tegasnya.

Tidak hanya dari sisi riset, para wisudawan UWP juga menunjukkan prestasi membanggakan dalam berbagai program inovasi seperti Innovillage, PPK Ormawa, P2MW, dan PKM.

Program-program ini menumbuhkan semangat wirausaha sosial dan meningkatkan daya saing mahasiswa.

“Ini bukti bahwa mereka tidak hanya lulus dengan gelar akademik, tetapi juga memiliki dedikasi, kreativitas, dan kompetensi dalam pengabdian masyarakat,” ujar Budi.

Acara wisuda diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada lulusan terbaik, favorit, dan berprestasi, disertai doa bersama serta sesi foto dengan keluarga dan civitas akademika.

Suasana haru dan bangga menyelimuti seluruh rangkaian acara, menandai babak baru perjalanan para lulusan untuk berkontribusi bagi bangsa, negara, dan almamater tercinta.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.