TRIBUNMANADO.COM, Manado - Musik kolintang dari Sulawesi Utara turut menyemarakkan perayaan Hari Kebudayaan Nasional 2025 di Monumen Serangan Umum 1 Maret 2025, Yogyakarta, Sabtu (18/10/2025).
Beragam atraksi kekayaan budaya Indonesia ditampilkan dalam karnaval Hari Kebudayaan Nasional 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan RI.
Kegiatan ini mengangkat tema “Bhineka Tunggal Ika - Beragam Budaya Bersatu Jiwa untuk Indonesia".
Kolintang sebagai salah satu warisan budaya yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO ikut serta menampilkan ciri khasnya dengan penampilan di atas panggung.
Dalam rilis kepada Tribunmanado.com, Minggu (19/10/2025) disampaikan, atraksi kolintang ditampilkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Sulawesi Utara dan Gorontalo yang menghadirkan grup Maimo Kumolintang pimpinan Jeffry Chrystovel Makahaube.
Dalam penampilannya, grup kolintang Maimo Kumolintang tampil memikat dengan sejumlah lagu.
Empat lagu yang dimainkan yakni Mars Minahasa, O Ina Ni Keke, Bindhe Biluhuta dan Koyo Jogja Istimewa.
Tim kolintang ini diperkuat oleh Nehemia Iwan Tri Yulianto sebagai pelatih serta Fina Fidayanti sebagai penyanyi.
Adapun para pemain kolintang yakni Ina (melodi utama) oleh Edward VJ Makahaube, siswa Kelas 9 Sekolah Anak Terang-Bethany Salatiga.
Kemudian Karua (tenor) oleh Aleyna E Manuputty, siswa Kelas 8 Jungle School Salatiga.
Untuk Uner (alto) dimainkan oleh Kathleen GJ Kaseke, siswa Kelas 8 Sekolah Anak Terang-Bethany Salatiga.
Sementara Sela (cello) oleh Nehemia Iwan Tri Yulianto, dan Loway (bas) oleh Rudi Martiama yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Pelatik Kolintang Indonesia (Ipkolindo).
“Kami sangat bangga bisa dilibatkan dalam hari besar kebudayaan ini karena kolintang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO,” ujar pimpinan Jeffry Chrystovel Makahaube, pemimpin grup.
Ia pun berterima kasih kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Sri Sugiharta SS MPA, Kasubbag Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Wenny Wuisan SS MSi dan beberapa staf pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII yang telah memberi mereka kesempatan untuk tampil.
“Grup kami, Maimo Kumolintang mendapat kepercayaan dari Master Stave Tuwaidan selaku founders Grup Kolintang Prima Vista Sulawesi Utara untuk tampil mewakili Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII. Di saat yang sama, kami sebagai pelatih yang juga tergabung Ipkolindo terus bersinergi agar kolintang ini terus bergaung di manapun dan kapanpun,” ujar Rudi Martiama, Sekjen Ipkolindo. (*)