BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Era baru Persipura Jayapura di bawah asuhan pelatih senior, Rahmad Darmawan (58) ditandai kemenangan 1-0 atas Persiba Balikpapan, Minggu siang (19/10/2025) di Stadion Lukas Enembe, Papua. Gol dicetak Ramai Rumakiek pada menit ke-75, memanfaatkan asisst rekannya, Kelly Sroyer.
Tiga angka yang sangat berarti mengingat pada laga ini, Persipura bermain dengan 10 orang sejak menit ke-61 setelah Matheus Silva diganjar kartu merah oleh wasit Rohani. Penyerang asal Brasil itu mengontrol bola pakai dada lalu tendang bola secara salto, tapi kakinya mengenai kepala bek Persiba.
Tapi dengan jumlah pemain yang kurang itu, tim berjulukan Mutiara Hitam tersebut justru mampu bikin gol. Selain itu, mereka tetap unggul dalam pengusaan bola, yakni 57 persen berbanding 43 persen. Dan mencatatkan lima tembakan tepat sasaran, sedangkan skuat Beruang Madu, julukan Persiba Balikpapan hanya tiga shots on goal.
Dan sejatinya, sebelum Ramai Rumakiek memecah kebuntuan, pemain Persipura dua kali melesakkan bola ke gawang tim tamu. Pertama melalui sundulan Ruben Sanadi di awal babak pertama. Kedua lewat Kelly Sroyer pada menit ke-65. Tapi keduanya dianulir wasit karena sudah dalam posisi offside.
Kecepatan, kelincahan dan dribel yang jempol hampir dimiliki oleh semua penggawa Persipura Jayapura. Tapi di samping itu, ada lagi kelebihan lain Boaz Solossa dkk. Hal ini dicatat secara khusus oleh tim penilai dari ILeague selaku penyelenggara kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia itu.
“Hingga lima pertandingan dilalui, @persipurapapua1963 mencatat 545 umpan ke area ‘final third’ atau zona sepertiga lapangan penyerangan yang menjadi target sebuah tim saat membangun serangan,” tulis akun Instagram @liga2match di kolom komentar yang diunggah pada Minggu malam (19/10/2025).
“Angka ini salah satu yang tertinggi di antara kontestan Pegadaian Championship 2025/26. Sampai Minggu (19/10), Mutiara Hitam hanya kalah dari Sumsel United FC yang mencatat angka 604 namun telah menjalani satu laga lebih banyak (6 pertandingan) dibandingkan PERSIPURA,” sambungnya.
Melihat catatan tersebut, lawan Persipura selanjutnya Indonesia Championship 2025-2026, yakni PS Barito Putera pada Sabtu siang (25/10/2025), wajib lakukan persiapan ekstra, bila tak mau pulang dengan tangan hampa. Apalagi pekan lalu Laskar Antasari kehilangan poin di markas sendiri, Stadion Demang Lehman, usia kalah 0-1 di tangan Persela Lamongan.
Di sisi lain, kemenangan atas Persiba Balikpapan di hadapan 5.917 pendukung mereka, bangkitkan moral dan teguhkan mental bertanding Persipura Jayapura. Pelatih Rahmad Darmawan menilai kemenangan timnya bukan hanya soal taktik, melainkan mental dan semangat pemain.
“Ketika kami kehilangan satu pemain, lawan mulai percaya diri menyerang. Tapi justru di situ ruang terbuka dan anak-anak bisa manfaatkan kecepatan serta skill mereka,” papar pria yang biasa disapa RD itu, saat jumpa pers seusai pertandingan.
Rahmad Darmawan yang mantan pelatih Timnas Indonesia, menyatakan, kini fokus tim tertuju pada laga berikutnya melawan Barito Putera di tempat yang sama. “Kami sudah punya sedikit gambaran untuk pertandingan berikut. Kalau pemain bisa tampil seperti hari ini, tidak ada yang mustahil,” ucap dia.
Meski secara posisi di klasemen sementara Grup 2 atau Wilayah Timur, Barito Putera di atas Persipura Jayapura – peringkat kedua berbending posisi keempat– tapi mereka punya banyak keuntungan. Yang utama tentunya karena pelatih Rahmad Darmawan pernah cukup lama tangani Bayu Pradana dkk semasa berkiprah di Liga 1. Yakni pada 2022, lalu 2023-2025. (banjarmasinpost/mulyadi danu saputra)